Enaknya Magang di Jakarta Shinbun (Mariska Natalia, Binusian 2012)

Mariska Natalia, Bina Nusantara, Sastra Jepang tahun ke 4

Awal mula
Saya mulai magang di Jakarta Shinbun sejak bulan April tahun lalu, dan saya magang kurang lebih 3 bulan. Saya dapat informasi tentang program magang ini dari majalah dinding di kampus. Awalnya saya gak mau ikut, cuma karena dukungan dari dosen pengajar, saya jadi tertarik dan nyoba juga akhirnya. Saya nyerahin CV, dan persyaratan lain yang diperlukan. Gak lama kemudian saya dipanggil interview, dan saat itu juga saya sudah jadi pemagang di Jakarta Shinbun. Bukan karena kemampuan bahasa Jepang saya, tapi mungkin saat itu tenaga tambahan sangat diperlukan.

Ternyata oh ternyata…

Awalnya saya ngira kalau orang Jepang itu kaku, dan dingin, tapi ternyata nggak loh. Mereka semua ramah-ramah, suka ngasih makanan, dan barang-barang lucu juga. Satu pengalaman lucu yang saya alamin selama saya magang itu, saya pernah dipanggil Shizune dua kali, dan Shimizu sekali, oleh orang Jepang yang sama. Padahal nama asli saya jauh banget dari nuansa Jepang.

Pengalaman itu…

Tiga kali seminggu saya magang. Tugas magang saya sebenarnya gampang, hanya nerjemahin berita-berita baru dalam bahasa Jepang kedalam bahasa Indonesia. Kalau ada yang kata-kata yang gak ngerti, tinggal cari di kamus atau internet. Selain nerjemahin, saya juga berkesempatan untuk ngeliput event-event yang berhubungan dengan Jepang, yang tentunya sangat menarik dan menantang. Ada banyak pengalaman yang saya dapatkan selama saya magang di Jakarta Shinbun, tentang bagaimana caranya buat artikel, mewawancarai narasumber, berani ngomong dalam bahasa Jepang. Selain itu, saya juga dapet teman-teman baru di kantor, yang mayoritasnya orang Jepang.

Terima kasih banyak ya Jurusan, sudah kasih kesempatan saya mengalami rasanya bekerja dan menggunakan bahasa Jepang saya secara langsung.

Mariska