PENGARUH PERKEMBANGAN BUDAYA KREATIF JEPANG TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

PENGARUH PERKEMBANGAN BUDAYA KREATIF JEPANG TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

 

Elisa Carolina Marion S.S., M.Si

Japanese Department, Faculty of Humanities, Bina Nusantara University,

Jln.Kemanggisan Ilir III No.45, Kemanggisan/Palmerah, Jakarta Barat 11480.

 

 

PENDAHULUAN

Industri kreatif Jepang memberikan kontribusi dan peran yang cukup besar dalam mempertahankan budaya mereka melalui berbagai produk seperti anime dan manga. Bahkan bentuk dari industry kreatif ini semakin lama semakin berkembang. Beberapa bentuk industry kreatif yang sangat dekat dengan mata kita adalah komik, anime, costum player, lagu Jepang, software vocalloid, dll. Bentuk kreatifitas dari negara Jepang ini terbuki berhasil mempengaruhi dunia. Kelompok-kelompok pencinta seni ini sangat banyak terdapat di berbagai belahan dunia, bahkan hanya dari peminat, bisa mendapatkan penghasilan dari hobi yang mereka tekuni ini.

Berbagai varian dari anime ini memberikan ruang gerak bagi pecinta Jepang untuk memanfaatkan sesuai dengan minat mereka. Tak sedikit bagi pemelajar Bahasa Jepang yang memanfaatkan media tersebut untuk membantu proses pemahaman, pembelajaran terhadap bahasa yang sedang mereka pelajari terutama bahasa Jepang.

 

Media Sebagai Alat Bantu Pembelajaran Bahasa Asing

Untuk mempelajari bahasa kedua, pembelajar dapat menggunakan media elektronik sebagai media pembelajarannya. Media elektronik itu berupa kaset, CD players, komputer, dan radio. Erdley, Adams, dan Nicolson (dalam Hurd dan Murphy, 2005: 25) menyatakan bahwa dengan kaset dan CD players, pembelajar dapat mendengarkannya saat bepergian karena itu merupakan cara yang baik untuk melatih struktur kalimat dan ekspresi penutur asli ketika mengucapkannya. Adinolfi dkk (dalam Hurd dan Murphy, 2005: 117) menambahkan bahwa dua
media tersebut dapat membantu melatih lisan pembelajar terhadap bunyi suatu kata baru atau kata yang belum dikenal. Dengan melatih, merekam, dan menyimaknya dengan teliti, menurut mereka dapat memeriksa cara pengucapan pembelajar (Hijrah, 2009, p.28).

Pembelajaran bahasa asing sebagai bahasa kedua membutuhkan media bagi para pemelajar. Beberapa media yang dapat dipergunakan adalah buku, kaset, lagu, video, ataupun komputer. Berbagai media tersebut dalam perwujudannya muncul dalam bentuk yang beragam seperti anime, film, lagu, software game, dsb. Responden yang merupakan 24 orang mahasiswa semester 6 di Jurusan Sastra Jepang Binus University memanfaatkan anime, komik, lagu, film, dll dalam proses pembelajaran mereka. Menurut responden banyak hal positif yang mereka dapatkan dalam memanfaatkan produk dari industri kreatif Jepang diantaranya melalui produk-produk tersebut, mereka dapat berlatih mendengar atau choukai, menambah kosakata, menambah jumlah huruf kanji yang mereka kuasai, bahkan dapat mengetahui dengan tepat situasi dari pemakaian kosakata dalam bahasa Jepang.

BIBLIOGRAFI

Hijrah, Baihaqie. 2009. Pembelajaran Bahasa Literatur. Jakarta:Universitas Indonesia.

Fukunaga, Natsuki. (2006)”Those anime students”: Foreign language literacy development through Japanese popular culture. Journal of Adolescent & Adult Literacy 50. 3 , 206-222

Elisa2                                           (Elisa Carolina Marion S.S., M.Si.)