Cosplay? Why…?

http://comicsalliance.com/files/2010/04/bigbangtheorygirlcostumes.jpg

Banyak orang bertanya-tanya, “Ngapain cosplay?” dan pertanyaan itu biasanya menjadi serangan kepada para cosplayer. Ada juga orang yang mengkritik para cosplayer itu orang yang “krisis identitas”. Mungkin sulit dipahami oleh teman-teman dan orang tua kita yang tidak pernah cosplay. Apakah mereka tidak tahu sejarahnya? Tidak tahu esensinya? Mari kita pelajari sedikit mulai dari definisi, sejarah, dan identitas.

Cosplay adalah bagian dari kelompok sosial yang terbentuk dari struktur identitas yang kompleks. Trend cosplay biasanya mengacu pada karya manga, anime, game, band musik, dan sebagainya. Mereka mencoba mengenakan pakaian sesuai karakter yang dia inginkan dan mencari penggemar atau sahabat dengan cara turun ke jalan, mengikuti konvensi, festival budaya, dan lainnya. Saat mengikuti konvensi atau festival budaya, biasanya dia akan memperagakan “gimmick” atau role karakternya semirip mungkin dan sebaik mungkin.

Umumnya mereka memiliki kelompok yang terbentuk dari kesamaan pendapat, tujuan, lingkungan, dan sebagainya. Di dalam satu kelompok cosplay terkadang terdapat berbagai karakter yang berbeda. Ada cosplayer yang bergabung dengan kelompok lain karena ingin bergabung ke dalam satu karakter karena ada trend baru dalam dari manga, anime, game, dan sebagainya. Ada juga cosplayer yang ingin mencoba membuat kostum yang tingkat kesulitannya cukup tinggi, biasanya orang ini bergabung saat ada kompetisi cosplay atau hanya sebagai pemuasan diri dan kelompoknya.

Budaya cosplay diperkirakan sudah ada sejak tahun 1890 oleh kaum wanita dan temanya tidak seperti sekarang ini yang mengenakan pakaian superhero atau hero yang seksi, tetapi lebih cenderung memerankan gender yang berlawanan (gender-swapped), seperti menjadi seorang bajak laut, pengembara, pasukan perang, dan sebagainya.

Setelah itu, budaya cosplay mulai berkembang dan diminati juga oleh penggemar komik atau kartun, seperti Popeye, Mickey Mouse, Donald Duck, Superman, Batman, Captain Amerika, dan seterusnya.

Menurut Susan J. Napier, cosplay adalah hasrat yang keluar untuk menjadi seseorang yang lain. Sedangkan menurut Mitamura Fukiko, ada 2 kata kunci yang penting dalam cosplay, yakni menjadi dan memperlihatkan. Atau dalam bahasa Jepangnya adalah なりきる dan みせる.

Cosplay dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan tujuannya, yaitu :

  1. Cosplay yang berusaha menjadi karakter tertentu (キャラクターになりきること)
  2. Cosplay yang untuk diperlihatkan (見せるためのコスプレ)

Setiap cosplayer biasanya memiliki kreatifitas identitas yang menjadi konsep diri (Self-Concept). Konsep diri membentuk realitas sosial kita, contohnya seperti kita aktif dalam realitas sosial yang sesuai dengan citra diri sendiri. Gagasan ini sangat penting karena memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi tentang penggemar manga, anime, game, original, dan sebagainya dapat melihat sebagai kelompok yang berbeda. Para penggemar ini memiliki kebutuhan untuk menjadi bagian dari kelompok. Dengan demikian mereka bisa saling memverifikasi konsep diri dengan melakukan kegiatan di sekitar obyek budaya populer.

Cosplay bukan sebuah pelarian dari dunia nyata, tetapi merupakan kesatuan dalam identitas para penggemar manga, anime, game, cosplay, dan sebagainya. Selain itu, kita bisa menilai identitas dari kelompoknya dan interaksi dengan sosial. Apakah anda salah satu dari penggemar manga, anime, game, dan sebagainya yang belum pernah cosplay? Atau masih mengganggap mereka kelompok yang unik? Silahkan coba mengikuti cosplay dan carilah identitas anda…


Referensi :

Bonnichsen, Henrik. 2011. Cosplay – Creating, or playing identities?. Stockholm University, Sweden.

http://io9.gizmodo.com/5930367/the-first-ever-cosplay-photos-from-the-1890s

https://www.yahoo.com/movies/75-years-of-capes-and-face-paint-a-history-of-cosplay-92666923267.html

http://jayapoken.blogspot.co.id/2011/10/apa-sih-cosplay-itu.html

Roberto Masami