Pesawat Militer Rusia Jatuh di Laut Hitam dalam Perjalanan Menuju Syria

Berikut ini adalah hasil karya Mahasiswa Semester 7 untuk matakuliah Translation of Japanese Newspaper (N1282).

Pesawat Militer Rusia Jatuh di Laut Hitam dalam Perjalanan Menuju Syria

        Pesawat Militer Rusia, Tu-154 produksi Tupolev, jatuh di Laut Hitam pada tanggal 25 Desember 2016. Destinasi pesawat yaitu adalah Lattakia, Syria, yang hingga saat ini masih menjadi daerah perang. Di sana angkatan bersenjata Rusia masih gencar melancarkan serangan udara terhadap anggota militan yang menolak atas pemerintahan presiden Syria, Bashar al-Assad.

Baru saja beberapa saat setelah pesawat lepas landas dari bandara international Sochi, Rusia, pesawat hilang dari radar dan setelah itu jatuh di perairan Laut Hitam. Tu-154 sudah dipakai oleh angkatan udara Rusia sejak tahun 1960-an dan diproduksi sekitar 1000 buah. Tu-154 dipakai sebagai pesawat pembawa muatan oleh Rusia dan beberapa negara lain di dunia. Belakangan ini angkatan udara Rusia sudah mengganti Tu-154 dengan pesawat yang lebih modern, namun beberapa anggota militer dan agensi pemerintahan masih menggunakan pesawat buatan perusahaan Tupolov ini. Kecelakaan pesawat jenis Tu-154 bukan untuk pertama kalinya. Pada bulan Oktober 2001, pesawat Tu-154 ditembak jatuh di Laut Hitam dan memakan korban jiwa sebanyak 78 orang. Pesawat saat itu sedang menuju Novosibirsk (Rusia) dari Tel Aviv (Israel). Pada awalnya militer Ukraina membantah kalau pesawat tersebut ditembak jatuh oleh mereka, namun pada akhirnya mereka mengaku kalau kesalahan tersebut merupakan ketidaksengajaan dalam operasi latihan militer. Berikutnya adalah kecelakaan Tu-154 pada bulan April 2010 di Smilensk (sebelah barat Rusia) yang mengakibatkan meninggalnya 96 orang termasuk presiden Polandia, Lech Kaczynski.

Presiden Rusia, Vladmir Putin sudah memerintahkan pencarian dengan menggunakan kapal perang dan helikopter Rusia. Beliau juga mengirimkan pesan bela sungkawa ke para keluarga korban. Berdasarkan informasi yang didapat dari Departemen Pertahanan Rusia, hingga saat ini baru ditemukannya salah satu bagian dari pesawat serta telah dinyatakan bahwa tidak ada korban yang selamat. Dari hasil penyelidikan rekaman pembicaraan antara pesawat dengan pemantau jalur penerbangan, tidak ada masalah sama sekali yang muncul hingga pesawat hilang kontak. Puing pesawat ditemukan 1,5 km dari pinggir pantai Laut Hitam di kedalaman 50-70 m dari permukaan laut.

Daftar penumpang sudah dipublikasikan dan jumlah korban meninggal ada 92 orang, 84 orang merupakan penumpang dan sisanya adalah kru pesawat. Diantara 84 orang penumpang, 64 orang merupakan anggota paduan suara Alexandrov, 9 orang merupakan wartawan, 8 orang tentara Rusia, dan 2 orang sisanya adalah pegawai negeri sipil. Anggota paduan suara Alexandrov menuju ke Syria untuk menyelenggarakan konser akhir tahun di pangkalan udara militer Rusia Hmeimim di Lattakia, Syria. (Orlando).

Disadur dari referensi berikut:


http://www3.nhk.or.jp/news/html/20161225/k10010819321000.html?utm_int=nsearch_contents_search-items_001
http://www.bbc.com/news/world-europe-38430164
https://www.japantoday.com/category/world/view/russian-military-plane-with-91-aboard-missing-over-black-sea

Orlando