Resensi Novel : Mawar Jepang oleh Rei Kimura

Novel Mawar Jepang di tulis oleh seorang pengarang wanita bernama Rei Kimura. Ia adalah seorang pengacara yang mempunyai hasrat untuk menulis tentang peristiwa dan kepribadian unik dari tokoh-tokohnya. Kimura sangat terinspirasi mengenalkan cerita cerita lama yang tersembunyi untuk di perkenalkan kepada pembaca di abad modern ini. Karena itu ceritanya banyak berkaitan dengan kejadian-kejadian penting dan mengesankan di masa lalu yang berkaitan dengan sejarah. Salah satu karyanya berjudul Mawar Jepang (Japanese Rose).

Bermula dari tantangan seorang produser program dokumenter NHK bernama Sugamo Aria kepada Mayumi Onodera,  seorang sejarawan, untuk menemukan seorang wanita yang menjadi pilot Kamikaze Jepang di Masa perang Dunia II. Dari hasil penelusuran Panjang akhirnya Mayumi menemukan satu nama, Sayuri Miyamoto. Dengan segala pertimbangan, Sayuri akhirnya bersedia menceritakan pengalamannya yang tak terbayangkan pada masa itu. Menjadi pilot Kamikaze. Pada masa perang seperti itu, keadaan sangat sulit. Adik laki-lakinya harus melaksanakan wajib militer, berperang untuk negara. Dengan alasan ingin mencari tahu kabar adiknya, Bersama teman masa kecilnya ia berangkat ke ibukota. Ketika mengetahui adik laki-laki satu-satunya tewas , Sayuri bertekad untuk membalaskan dendam pada musuh negara.  Berbekal informasi yang ia dapatkan dari anggota militer lainnya, sayuri pun pergi ke pusat perekrutan dan menyatakan ia ingin menjadi bagian dari pilot kamikaze. Namun ia ditolak karena ia seorang perempuan.  Pada masa itu pekerjaan sebagai pilot kamikaze hanya untuk laki-laki.  Kutipan berikut memperlihatkan ketidaklaziman seorang wanita yang punya cita-cita menjadi pilot :

Ya, itu mungkin, tapi bagaimana menurutmu kalau aku bilang bahwa aku berpikir untuk bergabung dengan angkatan udara dan menjadi pilot pesawat tempur Kini giliran Reiko tertawa terbahak-bahak, reaksinya lebih sebagai rasa takjub daripada senang.

 

“Pilot pesawat tempur”? Kau tahu itu tidak mungkin!  Pertama, para pilot itu semua laki-laki. Apa yang membuatmu berpikiran seperti itu? “Maafkan aku Sayuri. Aku tak bermaksud menghina atau mengecilkan hatimu tapi kau tahu betapa sedikitnya hal-hal yang dapat dilakukan seorang perempuan di Jepang, dan menjadi pilot pesawat tempur jelas bukan salah satunya. (Kimura,2002:23)

Akhirnya ia  hanya diijinkan untuk membantu di dapur. Sayuri pun menerima tawaran tersebut dan tugasnya adalah memastikan semua anggota pilot mendapatkan makanan yang layak. Setelah beberapa lama menjadi juru masak, pikiran sayuri memiliki ide gila, ia mungkin bisa bergabung dan membalas dendam jika ia menyamar menjadi lelaki. Dan ya, ia menjalankan rencana tersebut dengan baik. Tidak ada seorang pun yang menyadarinya.

Pengabdiannya pada negara mendekati akhir. Jadwal untuk meledakkan pesawat sudah keluar. Berpasangan dengan pesawat Takushi ia menyerang kamp musuh.  Pesawatnya selamat. Akan tetapi bagi  pilot-pilot yang gagal menjalankan misi sebagai pilot kamikaze dihina habis-habisan di kamp shinbu. Bahkan penyamarannya sebagai perempuan pun berakhir di sini. Sayuri akan tetap dibiarkan hidup dengan syarat tidak boleh menghubungi anggota keluarganya sepanjang sisa hidupnya. Ia juga dilarang untuk memakai nama Sayuri Miyamoto. Pemerintah mengumumkan Sayuri Miyamoto telah mati. Dan semua orang mempercayainya. Sayuri juga harus hidup dengan nama Rika Kobayashi untuk selamanya.