Festival Kesenian yang Besar Ini Akan Membawamu Kembali pada Alam

Manusia adalah bagian dari alam, ketika peradaban kita mencapai titik kritis, keberadaan Satoyama di Echigo Tsumari dapat mendorong kita untuk meninjau kembali sikap kita terhadap lingkungan, mempertanyakan keserakahan manusia di dunia modern yang membuat kerusakan pada lingkungan.

Hal ini juga membuat terciptanya konsep “manusia adalah bagian dari alam” yang sudah menjadi konsep menyeluruh untuk setiap program yang berlangsung.

Pengembangan ruang lingkup di Echigo Tsumari adalah maju dengan menyediakan contoh model bagaimana orang-orang dapat lebih toleransi terhadap alam.

“Di musim panas, tanamilah ladang. Di musim dingin, kembangkanlah pikiran.”

http://www.echigo-tsumari.jp/eng/

Echigo Tsumari dikenal dengan salju musim dinginnya.

Hal Ini memotivasi Echigo untuk pertukaran budaya berdasarkan prinsip Jepang “seiko udoku, kako todoku” yang artinya seperti pada diatas.

Echigo memperlihatkan fasilitas kebudayaan yang dibuat oleh seniman global yang dijalankan oleh orang lokal, menyambut dengan hangat para pengunjung dan wisatawan.

Para pengunjung dapat menikmati karya seninya, festival, dan adat istiadat tradisional di alam terbuka seperti melewati sawah yang bertingkat dan hutan dengan pepohonan. Dengan demikian pengunjung dapat menikmati pemandangan dan kebudayaan Echigo Tsumari melalui semua lima panca indera.

Melalui pengalaman ini, Echigo memulihkan ingatan akan asal usul “manusia adalah bagian dari alam” yang telah terlupakan dan mengembangkan hubungan manusia yang satu dengan lainnya juga dengan tanah tempat kita tinggal ini.

Echigo Tsumari Art Field ini juga mempunyai pertunjukkan kesenian besar yang disebut sebagai Echigo Tsumari Art Triennale.

Triennale berasal dari bahasa Italia yang mempunyai makna sesuatu yang muncul atau dilakukan setiap 3 tahun.

Keseniannya diadakan di lapangan Echigo Tsumari dengan luas lahan 760㎢ yang ada di kota Tokamachi dan Tsunan bagian dari perfektur Niigata.

Organisirnya adalah para anggota komite eksekutif Echigo Tsumari Art Triennalenya sendiri yang biasanya selalu diketuai oleh walikota Tokamachi.

Echigo Tsumari Art Triennalenya sendiri merupakan dalah satu festival kesenian terbesar di dunia yang diadakan 3 tahun sekali sejak tahun 2000.

Event ini memberikan kesempatan kepada para seniman untuk mempresentasikan projek dan inisiatifnya yang telah dikembangkan di lapang kesenian Echigo Tsumari.

Projek ini juga bertujuan untuk mengungkapkan aset-aset yang telah ada di kawasan tersebut dengan menggunakan seni untuk membuka pandangan teman-teman, menemukan kembali nilai-nilai mereka, mengomunikasikannya kepada dunia serta menghidupkan kembali kawasannya.

Triennalenya sudah diadakan sebanyak 7x sejak tahun 2000. Event yang lalu berakhir pada 17 September 2018.

Triennale ini digambarkan unik dalam kualitasnya, juga dikenal oleh media luar negeri dan dinilai tinggi sebagai sebuah contoh dari festival seni.

Hubungan komunikasi yang dibangun melalui seninya juga telah mendapatkan perhatian sebagai “Tsumari Approach” dan juga telah disebut oleh pengawas institusi seni dan budaya, orang-orang yang ada di industry seni Amerika, Eropa, serta Asia juga oleh pemerintah lokal, dalam konferensi internasional juga dalam pidato pertemuannya.

Selain itu tidak hanya seniman individual, tetapi organisasi kebudayaan dari negara lain juga telah ikut berpartisipasi di Triennale, workshop-workshop serta projek-projek seni yang telah teratur juga berkontribusi dalam memberikan peluang untuk kolaborasi dengan negara lainnya.

Pada waktu Triennale ke-3, pernah ada 15 pelajar yang berasal dari Universitas Hongkong tinggal selama 2 minggu sebagai voluntir untuk membantu kelancaran pembuatan karya seninya.

Echigo Tsumari juga mempunyai fanclub untuk mendukung projek dan aktifitasnya dengan datang beberapa tahun sebagai anggotanya lho teman-teman. Dengan adanya event seperti ini diharapkan kita untuk lebih menghargai dan berhubungan dengan alam. Jika kita mencintai alam, alam juga pasti akan mencintai kita.

Jessyca Riestia