Kolam Monet yang Seperti Keluar dari Lukisan

Apakah teman-teman pernah melihat melihat sesuatu yang benar-benar indah bagaikan lukisan?

Salah satu kota di pegunungan Gifu Jepang lebih tepatnya di kota Gifu, salah satu komplek kuil Shinto di dalamnya tersapat sebuah bangunan kayu untuk menghormati dewa dan dewi yang disebut kuil Nemichi.

Nah, di dekat Nemichi terdapat kolam indah yang bernama kolam monet.

Lokasi kolam Monet masih berada jarang diketahui orang, maka dari itu kurangnya kerumunan adalah bagian dari apa yang memberikan keindahan tempat ini serta membuatnya masih terjaga dan terlihat sangat alami.

Kolam ini belum memiliki nama resmi, diberi nama Kolam Monet(モネの地) karena teratai di kolam yang airnya sangat jernih menyerupai lukisan yang dibuat oleh pelukis terkenal, Claude Monet.

Kolam Monet menyuguhkan pemandangan super cantik dengan sentuhan warna biru jernih air pegunungan dan warna warni bebungaan serta ikan koi yang berenang bebas ke sana kemari, sesekali bersembunyi di bawah bunga-bunga teratai, membuat pemandangannya menjadi kian menarik.

Airnya yang sangat jernih membuat kolamnya memancarkan cahaya warna warni seperti warna emas dan oranye mengikuti keadaan cuaca disana. Hal itu seperti menambah sihir ke pesona kolamnya membuat kolam ini seperti berasal dari dunia fantasi.

Kolam Monet ini juga sempat menjadi viral, karena ada salah satu orang yang mengupload kolam ini ke media sosial membuat yang melihat ingin juga datang kesana untuk menyaksikan sendiri keindahan kolam ini.

Monet sendiri merupakan seorang pelukis yang berasal dari Perancis.

Beliau sangat menyukai melukis kolam teratai aneka warna. Kadang di permukaan kolamnya pun terdapat bayangan awan atau semburat langit senja yang kemerahan, sehingga walaupun ia hanya menggambarkan objek yang itu-itu saja, namub setiap lukisan memberikan nuansa dan mood yang berbeda.

onon, Monet jatuh cinta melihat kecantikan Giverny, sebuah kota kecil sekitar 80km dari Paris yang merupakan tempat Sungai Epte & Seine bertemu. Tak lama, beliau membawa keluarganya untuk tinggal disana.

Setelah memiliki uang yang cukup, dengan dibantu seorang tukang kebun, beliau pun membangun sebuah kolam yang dihiasi teratai dan sebuah jembatan melingkar khas taman gaya Jepang.

Hal ini jugalah yang membuat orang-orang menamai kolam yang ada di pegunungan Gifu sebagai kolam Monet, karena kemiripannya dengan lukisan yang dibuat.

Beliau meninggalkan sekitar 250 lukisan bertema teratai.

Dari sejumlah lukisan bunga teratainya, yang paking terkenal adalah yang berjudul “The Water Lilies – Green Reflections”. Menggabungkan beberapa lukisan hingga sepanjang 8,5m, rangkaian ini menggambarkan pergerakan teratai secara perlahan sehingga menimbulkan efek riak di air yang berwarna hijau(efek seperti ketika kita melempar koin ke dalam air).

Pada masa lalu teratai tidak pernah menjadi perhatian pelukis.

Pelukis Claude Monet memiliki pandangan yang jeli, beliau mampu melihat keindahan dan keunikan teratai.

Beliau melukiskan keindahannya dalam corak warna cerah dan sapuan kuas yang kuat serta spontan.

Lukisannya memberi sensasi warna yang menyenangkan untuk dilihat.

Selain dekat dengan kuil, kolam Monet juga dekat dengan sungai, beberapa restoran kecil.

Kolam Monetnya sendiri berada di dalam Taman Monet yang berada di desa Kitagawa.

Pada waktu dulu beliau pernah membuat taman di rumahnya. Taman ini sebagai inspirasi beliau setiap dia melukis.

Nah sekarang di Desa Kitagawa dibuat replika tamannya Monet seperti di Perancis.

Taman ini terbagi menjadi 3, ada Hana no Niwa(Taman Bunga), Mizu no Niwa(Taman Air) yang ada kolam Monetnya, dan satu lagi Hikari no Niwa(Taman Cahaya).

Cara untuk pergi kesini adalah dengan mobil, tetapi teman-teman bisa naik bus dari Stasiun Gifu yang pergi kesini sekitar 4-5 kali.

Teman-teman bisa naik bus N83 dari stan 2 ke Plaza Horado Kiwi. Dari situ, teman-teman naik Bus Itadori Fureao ke Ajisai-en mae.

Nanti teman-teman tinggal berjalan kaki sedikit.

Perjalanannya memakan waktu sekitar 90 menit.

Bagaimana teman-teman? Bunga Teratai sendiri terlihat indah meskipun  tumbuh di kolam berlumpur di antara semak dan alang-alang.

Teratai juga mengajarkan kepada kita agar tetap memberi yang terbaik meskipun berada di lingkungan yang buruk.

Itu juga berarti juga dapat bermakna, walaupun kita menghadapi situasi sulit, kita sebaiknya menghadapinya dengan tenang sambil memberikan yang terbaik.

Jessyca Riestia