Belajar buat Sushi di Sushi Tei

Mahasiswa Binus University, semester ini kebagian moment-moment indah lho. Terutama untuk mereka di semester 4 yang mendapat mata kuliah Bunka Taiken. Mata kuliah ini mengeksplore budaya Jepang langsung dari pakar-pakarnya. Keren kan. Bayangkan kalau kita kuliah selama 13 kali pertemuan, dan setiap pertemuannya itu berbeda-beda materi dan pembicara…wow! pengalamannya 13 kali dong yah. Pengalaman membuat origami, washi ningyou, oshibana, shodo, furoshiki, pakai yukata, chanoyu * sampai dengan membuat sushi langsung praktek. Wah, setidaknya budaya-budaya ini bisa langsung kita rasakan tanpa harus ke Jepang kan 🙂

Tanggal 4 dan 11 Juni ini, 2 kelas melakukan kunjungan dan praktek ke Resto Sushi Tei di outlet Central Park. Kunjungan ini diadakan per kelas dengan max kunjungan 30 mahasiswa dengan 2 dosen pembimbing.

Di Sushi Tei, sebelum praktek buat sushi, mahasiswa diberikan pengenalan SOP (standard operating procedure) dari cara berpakaian, pemberian label senin-minggu untuk menandai seragam yang dipakai waiter dan chefnya. Jadi, kalau pada pengecekan ada waiter yang bekerja di hari selasa, tapi pakai seragam hari senin, ketahuan deh kalau dia belum ganti baju :). Seluruh waiter dan chef tidak boleh memelihara kuku dan memiliki poni yang menjuntai. Tahukah minnasan, kalau sepatu chef di Sushi Tei memiliki plat besi di depan sepatunya? itu gunanya adalah untuk melindungi kaki chef apabila ada pisau yang jatuh, kakinya tidak akan terluka.

Selain SOP  dan etos kerja, Sushi Tei juga membuka rahasia kesegaran ikan-ikan yang mereka pakai untuk sushi dan sashimi nya. Mereka hanya mengunakan a ikan salmon terbaik dari Norwegia. Mahasiswa Binus diajari tips bagaimana menandai Ikan Salmon yang layak dikonsumsi pada saat mentah bahkan mengukur suhu seharusnya pada ikan segar.

Tiba saat chef-chef Sushi Tei mengajarkan bagaimana membuat sushi. Semua jenis sushi didemokan namun hanya 2 jenis sushi yang diajarkan, yakni hand roll sushi (temaki zushi) dan uramaki sushi. Temaki zushi adalah sushi dengan bentuk mirip cone ice cream/kerucut. Sedangkan uramaki sushi adalah sushi yang digulung, namun bagian nasinya ada di luar.

Pada akhir acara, chef memberikan apresiasi untuk pembuat sushi yang paling baik bentuknya, foto-foto dan pembagian sertifikat.

Terima kasih Sushi Tei Resto atas waktu dan ilmunya.

Sita N. Pujianto

*Origami, washi ningyou, oshibana, shodo, furoshiki, pakai yukata, chanoyu akan dijelaskan pada posting-posting selanjutnya.