Nilai Membalas Budi (Ongaeshi) Dalam Dongeng Anak Jepang Dan Dongeng Anak Indonesia

Disajikan pada Diskusi Sastra Interdisipliner 6 (DSI-6) yang diadakan oleh Forum Sastra Banding Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada pada tanggal 26 September 2013 di FIB UGM

Linda Unsriana

Japanese Department, Faculty of Humanities, Bina Nusantara University,

Jln.Kemanggisan Ilir III No.45, Kemanggisan/Palmerah, Jakarta Barat 11480.

ABSTRAK

 Menurut Wellek dan Austin salah satu cakupan makna mengenai sastra banding antara lain membatasi pada studi tentang hubungan antara dua karya sastra atau lebih. Penelitian ini akan mencari nilai-nilai balas budi pada dongeng anak, yang termasuk dalam genre sastra anak. Hunt dalam Nurgiyantoro (2005:8)  mengemukakan bahwa sastra anak dapat didefinisikan  sebagai buku bacaan yang dibaca oleh, yang secara khusus cocok untuk, dan yang secara khusus pula memuaskan sekelompok anggota  yang  disebut anak-anak. Dalam dongeng anak terkandung unsur pendidikan yang memuat ajaran-ajaran tentang moral atau nilai-nilai luhur bagi masyarakatnya. Dongeng dimaksudkan sebagai cerita-cerita yang mempunyai unsur-unsur didaktik berupa pendidikan moral dan memberi pelajaran atau teladan. Penelitian ini bertujuan untuk  menemukan nilai moral balas budi (Ongaeshi) yang terdapat  dalam dongeng anak Jepang dan Indonesia. Makalah akan disusun berdasarkan studi pustaka dari beberapa sumber primer dan sekunder. Korpus data utama berupa kumpulan dongeng anak Jepang dan dongeng anak Indonesia, akan ditelaah, untuk menemukan nilai balas budi di dalamnya. Makalah ini akan menggunakan metode deskriptif analitis, dengan memaparkan lalu menganalisanya untuk mendapatkan kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research) yaitu dengan menelusuri sumber-sumber kepustakaan. Penelitian ini menemukan adanya nilai-nilai balas budi (ongaeshi) pada dongeng anak Jepang dan dongeng anak Indonesia.

 

Key words:  sastra banding,dongeng anak Jepang-Indonesia , balas budi (ongaeshi)