Fukushi Project

P1020734_resize

Di dalam keramaian event Binus Festival 2015, ada sebuah booth yang mengundang perhatian kami. Booth ini tertulis “Fukushi”, disana ada Yola Putri (sastra Jepang) dan Chaterine (Markom).

Nama “Fukushi” ini diambil dari bahasa Jepang yang artinya “Kemakmuran”, dengan menggunakan nama ini dengan harapannya masyarakat yang membeli produk ini dapat mensejahterakan dan memakmurkan konsumen. Lho, kok bisa?

Tentu saja bisa, produk yang dibuat oleh mereka ini menggunakan sisa atau “scrap” dari pakaian, kain, dan sebagainya. Jadi, bahan-bahan ini mudah di dapat dengan murah. Murah juga belum tentu bisa menghasilkan produk yang baik jika tidak manfaatnya. Hebatnya, mereka ini menyulap dari bahan-bahan sisa ini menjadi barang yang hemat, praktis, bermanfaat, dan modis.

Dalam kesempatan ini, Prof. Tirta Mursitama Ph.D juga terpaku dan banyak bertanya-tanya mengenai konsep marketnya. Menurut beliau, konsep ini cukup menjanjikan bila bisa di expand ke luar negeri.

Bagi Binusian yang penasaran, silahkan datang ke booth Fukushi di kampus Anggrek, depan BCA dan ?follow? produk-produk mereka di instagram @fukushiproject.