Lima Pertanyaan yang DILARANG ditanyakan saat wawancara kerja di Jepang
Bulan Agustus merupakan bulan liburan bagi siswa sekolah di Jepang. Di tengah-tengah musim panas, para siswa sekolah di Jepang sibuk dengan berbagai kegiatan di luar kegiatan akademik sekolah.
Salah satu kegiatan yang juga di mulai di bulan Agustus adalah 就職活動 (Shuushoku Katsudou) atau kegiatan mencari kerja yang dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir universitas. Berbeda dengan di Indonesia di mana kebiasaan mahasiswa kita adalah mencari pekerjaan setelah upacara wisuda dilakukan, mahasiswa di Jepang biasanya sudah mulai mencari kerja pada masa-masa sebelum kelulusan mereka. Hal ini dilakukan agar pada saat kelulusan mereka, mereka sudah mendapatkan pekerjaan tetap. Ini juga dilakukan karena perusahaan besar di Jepang biasanya hanya membuka kesempatan masuk bekerja satu kali dalam satu tahun.
Nah, ternyata pada saat wawancara kerja tersebut ada beberapa pertanyaan yang tidak boleh ditanyakan kepada para calon pekerja. Apa saja pertanyaan tersebut dan kenapa alasannya? Berikut adalah lima pertanyaan yang dilarang ditanyakan pada saat wawancara kerja di Jepang :
1. “Di mana orang tua kamu tinggal?”
Hal ini dilakukan untuk menghindari diskriminasi terhadap kaum terntentu terutama kaum “Burakumin”. Karena kaum tempat tinggal kaum burakumin teridentifikasi pada daerah tertentu pertanyaan mengenai tempat tinggal seseorang harus dihindari untuk menghindari terjadinya diskiriminasi terhadap calon pekerja.
2. “Di mana orang tua kamu bekerja”?
Selain untuk menghindari diskriminasi terhadap kaum tertentu. Pertanyaan ini dihindari agar tingkat ekonomi calon pekerja tidak terdeteksi oleh perusahaan.
3. “Berapa kali dalam sebulan kamu makan di luar”?
Sama seperti pertanyaan ke dua. Pertanyaan ini dilarang karena dapat mendeteksi tingkat ekonomi seseorang.
4. “Partai Politik apa yang kamu dukung”?
Hal ini berkaitan dengan kebebasan berpendapat seseorang. Karena itu pilihan seseorang tidak boleh menjadi dasar dari pemilihan seorang calon pekerja.
5. “Apa kamu berencana untuk memiliki anak dalam waktu dekat?”
Pertanyaan ini terutama akan menjadi diskriminatif terhadap kaum wanita. Perusahaan memang kurang menghendaki calon pekerja wanita yang akan segera menikah dan berencana memiliki anak segera. Namun perusahaan tidak diperbolehkan melakukan diskriminasi terhadap calon pekerja wanita. Oleh karena itu pertanyaan ini tidaklah diperbolehkan dalam sesi wawancara kerja di Jepang.
Pertanyaan-pertanyaan yang tidak boleh ditanyakan pada saat wawancara kerja di Jepang sudah mulai diwacanakan sejak tahun 1999. Hal ini juga terus dikembangkan dan diatur dalam Undang-undang ketenaga kerjaan Jepang.
Sumber : JapanToday