Tujuh kebiasaan di Jepang yang ingin dihapuskan oleh masyarakat Jepang
Jepang selalu dikenal sebagai satu negara yang unik, dimana ada kebiasaan-kebiasaan di Jepang yang berbeda dengan kebiasaan di negara-negara lain. Kebiasaan seperti makan ayam goreng di malam natal, atau kebiasaan wanita di Jepang yang memberikan Coklat kepada lelaki.
Yahoo Jepang mengadakan sebuah pooling kepada 200 orang berumur 20-30 tahun. Dari jawaban mereka terdapat beberapa kebiasaan yang ingin dihilangkan oleh orang Jepang sendiri.
1. Menuangkan sake kepada senior di perusahaan saat acara minum-minum
Salah satu keunikan adalah hirearki dalam masyarakat Jepang. Hal ini menyebabkan junior harus selalu menghormati seniornya. Dalam sebuah acara minum-minum seorang karyawan junior akan selalu memperhatikan gelas seniornya agar tidak pernah kosong.
2. Tahan terhadap “hiburan” yang membosankan.dalam acara minum-minum
Dalam acara minum-minum seringkali orang Jepang mengadakan game-game kecil dimana mereka bertaruh, menari, menyanyi, atau bahkan menghabiskan segelas bir dalam waktu cepat. Namun hal ini dianggap tidak perlu, ada orang yang menyatakan kalau mereka hanya ingin minum dengan santai dan bercakap-cakap.
3. Wanita di Jepang harus memberikan coklat pada semua rekan kerja pada saat Valentine
Di Jepang dikenal istilah “Giri Choco” di mana pada saat valentine seorang wanita memberikan coklat pada semua lelaki di perusahaan tempat dia bekerja. Hal ini bukan karena dia suka dengan semua orang, tapi hanya sebuah kebiasaan. Orang yang tidak memberikan coklat akan dianggap bermasalah dengan orang-orang di kantor tempat dia bekerja.
4. Memberikan hadiah kembali kepada orang yang telah memberikan hadiah pada acara khusus
Di Indonesia kita mengenal kebiasaan orang untuk memberikan hadiah baik berupa uang atau barang pada saat pernikahan. Namun di Jepang mempelai yang menerima hadiah uang harus kemudian mengembalikan hadiah uang tersebut dengan barang yang bernilai 1/2 dari uang yang telah diberikan kepada kedua mempelai.
5. Pergi ke lebih dari satu tempat minum-minum
Di Jepang para pekerja akan diundang untuk ikut bersama atasannya untuk minum-minum dan mereka wajib untuk ikut dalam acara tersebut. Tapi seringkali acara minum-minum itu tidak hanya berlangsung satu kali, setelah selesai di satu bar, seringkali ada “pesta kedua” yang juga wajib diikuti oleh semua karyawan.
6. Harus memberikan hadiah uang pada waktu menghadiri pernikahan
Di Jepang kadang orang merasa berat hati ketika menerima undangan pernikahan dari temannya. Mengapa? Karena ada satu kebiasaan di mana orang yang datang ke sebuah pesta pernikahan maka mereka harus memberikan hadiah paling sedikit sejumlah 30,000 Yen.
7. Membawa oleh-oleh setelah pulang liburan bagi seluruh rekan kerja
Satu juga kebiasaan dalam etos kerja Jepang adalah kebiasaan untuk membawa oleh-oleh bagi semua rekan kerja. Ketika anda mengambil liburan anda dianggap telah memberikan beban berlebih bagi rekan kerja anda sehingga anda harus membawakan oleh-oleh bagi semua rekan kerja anda.
Itulah tujuh kebiasaan di Jepang yang dianggap menyebalkan, bahkan bagi orang Jepang sendiri.
Sumber JapanToday