Gegar Pokemon GO!
Siapa yang tak tahu tentang game yang sudah menggemparkan dunia akhir-akhir ini?
Pokemon Go, game yang dikembangkan oleh Niantic telah resmi masuk ke Indonesia per 6 Agustus 2016 lalu. Game ini sudah dirilis ke 15 negara di Asia dan Oseania, di antaranya Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Taiwan, Papua Nugini, Fiji, Kepulauan Solomon, Federasi Mikronesia, dan Palau. Sejak awal Juli lalu, game ini sudah diunduh sebanyak 21 juta kali.
Saking gemparnya, para atlet Jepang pun ikut memainkannya di olimpiade Rio. Salah satunya Kohei Uchimura, atlet gimnastik Jepang yang saat ini sedang bertanding di olimpiade Rio sampai merogoh kocek untuk membayar tagihan ponsel sebesar 500.000 yen gara-gara bermain Pokemon Go. Untungnya, sponsornya menyetujui untuk melakukan pembaharuan kontrak pemakaian kuota internet sepuasnya hingga 3.000 yen per hari.
Meski digandrungi banyak pemain, tak sedikit pula yang mengingatkan supaya beberapa tempat tidak dijadikan Pokestop, salah satunya di Hiroshima. Pemerintah setempat menghimbau agar Taman Monumen Perdamaian Hiroshima tidak dijadikan Pokestop (area khusus untuk memeroleh items seperti Pokeball dan telur Pokemon). Setelah diumumkan, hal ini mendapat tanggapan positif dari Niantic, selaku pengembang. Kabar terakhir menyebutkan, hari Sabtu, 6 Agustus 2016 lalu, pemerintah setempat memuji tanggapan yang cepat dari Niantic yang telah menghapus beberapa area dan Pokemon dari lokasi tersebut. Selain itu, pemerintah Hiroshima juga memuji itikad baik Niantic yang mengerti akan pentingnya lokasi suci tempat peringatan korban bom atom.
Sehubungan dengan gemparnya game Pokemon Go ini, muncul perkiraan, akankah strategi “Cool Japan” yang digalakan oleh Perdana Menteri Shinzo Abe dapat dikatakan membuahkan hasil?