Let’s Think About Environment! JAL Scholarship 2017
Pengalaman saya di Jepang menjadi sebuah perjalanan hidup yang sangat spesial dan akan selalu saya ingat. 2017 JAL Scholarship Program yang bertemakan; Let’s Think about Environment! –In Asia and in the World- menjadi pengalaman pertama saya menjejakkan kaki di negeri Sakura ini (walau saya pergi saat musim panas sih). Rasa gugup dan khawatir memenuhi kepala saya sepanjang perjalanan saya di pesawat JAL. Ini semua karena saya baru pertama kali pergi ke Jepang dan terlebih lagi saya seorang diri sepanjang 3 minggu, dari tanggal 26 Juni sampai 18 Juli 2017.
Tetapi rasa gugup dan khawatir itu berubah menjadi kegembiraan ketika saya sampai di bandara Narita dan dijemput oleh staff yang bertugas dan bertemu dengan peserta dari negara lain yang sangat ramah. Saat kami pindah dan tinggal di The Japan Foundation Japanese-Language Institute, Saitama, kami bertemu dengan scholar orang Jepang yang masih berkuliah disana. Di Saitama, kami belajar, berdiskusi, mengadakan presentasi singkat tentang topik yang bertemakan ‘Environment’ yang akan dipresentasikan di Tokyo Symposium pada tanggal 15 Juli nanti. Kami juga bertemu dengan pihak Aiesec Japan dari Tokyo University dan bersama-sama melakukan field trip ke Odaiba!
Kami menghabiskan 5 hari pertama di Tokyo lalu kami berpindah ke daerah Ishikawa, dimulai dengan mengunjungi Hakusan lalu Kanazawa. Kami tinggal di daerah Ishikawa sepanjang 10 hari. Hari-hari kami di Ishikawa dimulai dengan berbagai percobaan budaya Jepang, seperti tinggal di Ryokan, mencobai Rottenburo, melakukan home visit ke keluarga orang Jepang,mengikuti upacara minum teh, memakai yukata, mempelajari Noh, memainkan Taiko dan kami juga sempat melakukan field trip ke Ishikawa Zoo. Saat kami tinggal di Kanazawa, aktivitas kami dipenuhi oleh pelajaran karena kami harus mempersiapkan presentasi kami untuk 2017 Asia Forum in Ishikawa, dan ada beberapa murid orang Jepang dari Kanazawa Daigaku membantu kami lho! Dan bukan cuma belajar kok, kami juga mengunjungi banyak tempat di Kanazawa dengan kelompok-kelompok kami untuk studi lapangan.
Setelah Asia Forum in Ishikawa berakhir, kami merayakan Kokusai Matsuri dengan memakai baju adat dan menampilkan pentas sesuai dari daerah negara kami masing-masing. Kokusai Matsuri menandakan akhir dari kegiatan kami di Kanazawa dan kami harus berpisah dari teman-teman kami di Kanazawa L Tapi saya yakin kita pasti bisa bertemu lagi! Setelah Kokusai Matsuri berakhir, kami segara melakukan Homestay di Kanazawa, dan kembali ke Tokyo pada tanggal 10 Juli.
Kami bertemu kembali dengan scholar orang Jepang di Tokyo dan kami langsung melakukan field study ke dua tempat istimewa yaitu field study ke markas penerbangan pesawat JAL dan ke kantor pusat JAL, dan field study Shinkansen pada tanggal ke-10 dan 11. Setelah melakukan banyak field study kesana kemari, tibalah waktunya kami untuk menyiapkan bahan presentasi kami. Kelompok saya baik di Kanazawa ataupun Tokyo, sama-sama membahas tentang Gomi Mondai (masalah sampah). Kami juga diberi waktu bebas untuk mengadakan field study bersama kelompok di tanggal 13 dan 14. Tibalah tanggal 15, yaitu presentasi di Tokyo Symposium.
Setelah melakukan banyak persiapan dan latihan, akhirnya acara yang menegangkan ini boleh dilalui dengan baik. Tidak hanya melakukan presentasi kelompok, kami disuruh untuk mempresentasikan tentang Yume (mimpi) kami masing-masing secara singkat. Setelah Symposium Tokyo berakhir, kami segera pergi ke tempat Homestay Family kami di Tokyo selama 2 malam. Setelah menghabiskan waktu yang sangat menyenangkan dengan Homestay Family, kami mengadakan Farewell Party di tanggal 17. Farewell Party menandakan kami telah lulus dalam program ini dan memperoleh sertifikat penghargaan dari JAL Foundation.
Farewell Party menjadi saat yang paling berkesan selama saya di Jepang. Sebuah momen berharga ini menandakan saat perpisahan kami dengan scholar orang Jepang di Tokyo karena besoknya kami semua akan pulang ke negara kami masing-masing L
Tetapi perpisahan ini tidak menjadi akhir dari persahabatan kami melainkan menjadi titik awal di mana kami semua akan terus berusaha untuk mencapai mimpi kami dan kelak akan bertemu kembali di Jepang bersama-sama. Dengan itulah program 2017 JAL Scholarship Program ini berakhir dan pada tanggal 18 kami pulang ke negara kami masing-masing.
Saya belajar banyak melalui program ini, terutama mengenai soal lingkungan. Bagaimana seharusnya kita membuang sampah, bagaimana seharusnya kita memelihara lingkungan dengan mulai melakukan tindakan yang paling kecil untuk membentuk kebiasaan yang sehat, tidak ada kesia-siaan dari semua hal yang saya pelajari di Jepang. Tidak hanya mempelajari lingkungan, saya juga banyak mempelajari bagaimana kehidupan dan budaya pekerjaan orang Jepang secara langsung, bagi saya itu adalah suatu pelajaran yang tidak bisa kita pelajari lewat text book saja.
Lalu, mengenai praktik berbahasa Jepang, saya merasa apa yang saya pelajari di kuliah, baik itu grammar atau kanji, itu semua saya terapkan di Jepang. Memang, membentuk komunikasi bukanlah hal yang mudah di mana semua orang langsung berhasil melakukannya, tetapi dengan kepercayaan diri dan semangat belajar, walaupun susah pada awalnya karena tidak terbiasa, saya percaya itu semua akan membuahkan hasil pada akhirnya.