Kios Tanpa Kasir dibuka di Tokyo

 

Pernahkah anda harus mengantri untuk membeli sebuah barang di minimarket terdekat anda, walaupun yang anda beli hanya sebotol air putih, namun anda harus menunggu sekian lama hanya untuk membayar, menyesalkan bukan?

Kali ini saya ingin membagikan info tentang kios tanpa berkasir atau yang sedang disebut Cashierless artificial intelligence retail kiosk yang dibuka di stasiun Akabane di Tokyo

AI atau Artificial Intelligence adalah kecerdasan buatan atau kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah . JR east selaku salah satu dari tujuh perusahaan kereta terbesar di Jepang baru-baru ini mengeluarkan kios di stasiun Akabane yang dijalankan dengan Artifical Intelligence( kecerdasan buatan) sehingga kios ini tidak membutuhkan kasir.

Kios tanpa berkasir bukanlah hal baru di Jepang, ataupun di dunia, bahkan perusahaan-perusahaan retail besar berlomba-lomba membuka toko tanpa berkasir dengan menggunakan kecerdasan buatan. Penyedia mini market seperti Lawson pun akhir-akhir ini mengeluarkan minimarket berbasis self service di Akihabara.

Kios yang berbasis kecerdasan buatan ini melakukan tes berjalan selama di dua bulan hanya di stasiun Akabane, salah satu video yang dimuat oleh It media menunjukkan cara kios tanpa kasir ini bekerja, uang yang digunakan untuk membayar di kios ini bukanlah uang tunai Yen yang biasa orang Jepang gunakan, melainkan JR East mengimplementasi penggunaan IC card (Integrated Circuit) sebagai basis alat pembayaran di kios tersebut, IC card seperti Suica dan lain-lainnya sudah banyak dikenal oleh masyakat maupun Turis-turis yang mengunjunggi Jepang, dan sudah bisa dipakai untuk membeli minuman di Vending Machine dan di toko- toko di Jepang.

Cara penggunaannya adalah pelanggan masuk dengan ke kios dengan menggunakan Suica atau IC card lainnya, lalu di kios ini ada 80 kamera yang  diinstalasi di sekitar area kios, dan di bagian- bagian kios, dan juga di rak-rak barang, kamera yang sudah memakai kecerdasan buatan ini berfungsi selain sebagai kamera sekuriti, juga berfungsi sebagai pendeteksi barang yang diambil oleh pelanggan.

Cara membayarnya pun unik, untuk mengaktivasikan pintu keluar kios ini, kostumer harus menempelkan kartu IC card mereka guna untuk membuka pintu keluar tersebut, saat membuka pintu,harga barang-barang yang sudah terdeteksi oleh kamera cerdas ini, langsung didebit dari sisa uang yang ada di IC card pelanggan masing-masing, sehingga pelanggan tidak perlu repot-repot menunggu untuk membayar barang yang ingin dibeli.

Kios ini pun menyediakan barang-barang yang biasa dijual di minimarket biasanya, seperti snack, makanan dan juga minuman.

JR East bekerja sama dengan JR East Startup untuk membuka kios-kios tanpa berkasir ini. Hiroshi Shibata, selaku Presiden dari JR East Startup berkata,:

「新聞雑誌、タバコの売上が減っている。コンビニが競合となっていて店舗としての採算性が難しくなっている。そうしたキオスクの再生の象徴になる」

“Penjualan majalah surat kabar dan tembakau menurun, perusahaan toserba semua bersaing ketat dan keuntungan penjualan toko pun semakin susah, dengan adanya eksperimen ini, akan menjadi simbol regenerasi kios-kios tersebut.”

Apa yang diharapkan JR East adalah dengan percobaan ini adalah untuk meminimalisir masalah kekurangan tenaga kerja dan revitalisasi kios yang semakin susah bersaing dengan yang lain , karena dengan adanya Kecerdasan buatan, akan mengurangi biaya personil. Sehingga keuntungan akan semakin banyak

Source          : japantrends.com , itmedia.co.jp

video source : itmedia.co.jp

Peter Handaya