Surga para Kutu Buku

 

Membaca buku itu membosankan?

Kalian pasti akan berpikir lain setelah berkunjung ke tempat-tempat ini.

 

Toko Buku Bunkitsu di Roppongi, Tokyo.

“Sebuah toko buku yang tercipta untuk mempertemukanmu dengan buku”

Official website: http://bunkitsu.jp/

 

Roppongi terkenal dengan tempat perbelanjaan, museum, dan kehidupan di malam harinya.

Lokasi yang tadinya merupakan Aoyama Book Center(ABC Roppongi) akan kembali dibuka sebagai toko buku berkonsep baru.

Toko buku ini akan menyediakan ruangan untuk belajar dan cafe di dalamnya lho teman-teman.

Biaya yang diperlukan jika kamu mengunjungi Bunkitsu adalah ¥1,500.

Dengan harga ini kamu sudah mendapat akses untuk 30.000 buku dan 90 judul majalah.

Cabang Aoyama Book Center merupakan salah satu symbol yang menggambarkan Roppongi, tetapi sudah ditutup di akhir Juni. Itu adalah cabang toko buku pertama Aoyama yang dibuka pada tahun 1980.

ABC Roppongi ini tadinya menyediakan koleksi bagus tentang literatur Jepang yang sebagian besar juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, contohnya seperti Genji Monogatari.

Lebih bagusnya lagi dulunya toko buku ini menyediakan buku-buku yang besar, fotografi, desain dalam dan seninya yang penuh dengan warna,

ABC Roppongi akan digantikan dengan Bunkitsu yang akan dibuka pada 11 Desember mendatang.

Bunkitsu(文喫) terbentuk dari 2 huruf.

Bun(文) yang berarti kata dan Kitsu(喫) yang berarti hirup/menyesap.

Kitsu(喫) juga berarti “Coffe Shop” dalam bahasa Jepang.

Bunkitsu akan menyediakan tempat duduk untuk 90 orang dan dibuka dari jam 9 pagi hingga 11 malam.

Minuman teh dan kopi dapat free refill jika kita membeli menu disana yang standar harganya seperti cafe-cafe di Tokyo.

Pameran secara rutin akan digelar disini. Fasilitas ruang belajarnya juga dapat digunakan untuk group meeting. Kemungkinan hal ini akan menarik bagi para pembisnis untuk menjalin kerjasama.

 

Konsepnya seperti yang terdapat dalam novel-novel dan harganya yang masih terjangkau membuat Bunkitsu mempunyai potensial untuk menarik banyak pelanggan.

 

Bunkitsu yang sementara mencuci mata kita dengan hanya sekedar melihatnya online, ruangan bertema toko buku yang bermunculan di sekitar Tokyo sudah pernah kita lihat sebelumnya beberapa tahun belakangan ini.

Seperti Mori no Toshoshitsu (森の図書室) yang terletak di Shibuya dan Book&Beer Book Store(本屋 B&B) yang terletak di Shimokitazawa.

 

Selain toko buku bertema cafe, toko buku bertema hotel juga mendapat perhatian dari publik.

Salah satunya, Book and Bed Tokyo yang sudah dapat kita temukan di Ikebukuro, Shinjuku, Asakusa, Kyoto, Shinsaibashi, dan Fukuoka.

Official website: http://bookandbedtokyo.com/en/

Selain bahasa Jepang, mereka juga menyediakan website berbahasa Inggris, Korea, dan China.

 

Sebagian orang suka membaca buku, sebagian juga ada yang dibuat tidur olehnya. Tempat ini sangat cocok untuk keduanya.

Bangunan ini didesain oleh Makoto Tanijiri dan Ai Yoshida.

Harga untuk per malam sekitar 5300-12000 yen, tergantung seberapa besar akomodasinya.

Misalnya kamar untuk single ¥5300 yen akan berbeda harganya dengan kamar berukuran double.

Book and Bed Tokyo ini menyediakan 1700 buku berbahasa Inggris dan Jepang, akan tetapi mereka berencana untuk memperbesarnya menjadi 3000 buku.

Selain itu, toko buku ini juga menyediakan cafe dengan wifi juga wc yang terlihat seperti di hotel-hotel pada umumnya.

Jika tidak ingin menginap, kamu bisa membayar 1 jam ¥540 di hari kerja.

Wah menarik sekali ya teman-teman, dengan adanya tempat-tempat seperti ini, kita akan bisa lebih menyukai dan menghargai buku-buku.

Jessyca Riestia