Butterfly in the Wind, Novel karya Rei Kimura

Dengan setting di sebuah wilayah bernama Shimoda tahun 1856. Tokoh utama bernama Okichi Saito, wanita muda yang berparas menawan, bertunangan dengan Tsurumatsu, seorang tukang kayu. Ketika itu ancaman kapal-kapal berwarna hitam samar-samar tampak di teluk: Amerika Serikat meminta Jepang membuka pasarnya. Sang Duta, Townsend Harris, yang akhirnya menjadi Konsul Jenderal pertama di Jepang, terpikat oleh kecantikan Okichi ketika melihat gadis itu berjalan dari sebuah pemandian umum. Para pejabat Jepang, yang menganggap gadis berumur 15 tahun itu hanya sebagai budak dalam negosiasi-negosiasi mereka, menyerahkannya kepada Harris- untuk melayaninya selama Townsend Harris berada di Shimoda. Okichi di paksa, atas nama pengabdian kepada negara. Tsurumatsu, tunangannya juga di paksa meninggalkan Shimoda supaya dapat dipisahkan dengan Okichi. Sebagai seorang gundik oorang asing, Okichi mendapat stigma negative dari lingkungannya seperti kutipan berikut; Pada tanggal 21 Mei 1857, sebuah kereta kuda tiba untuk menjemputnya dari kediaman Konsul Jendral Amerika. Okichi dikawal menuju kereta kuda itu dan dia sengaja tak membawa sehelai bajupun. Okichi tak ingin mengingat lagi kehidupannyya yang telah terkubur dalam-dalam bersamanya. Lama sesudah itu, Okichi dipanggil Tojin Okichi “Gundik Orang Asing”. Orang orang akan membisikkan segala hal yang keji dan tak benar tentang dirinya dan akan menjauhinya, seakan akan dia manusia dari lembah nista ( Kimura, 2008:52-53).

Lima tahun kemudian Harris kembali ke negaranya karena kesehatannya menurun. Okichi saat itu bebas, tetapi sebagai seorang yang terluka, dilecehkan oleh orang-orang sekitarnya, selamanya menjadi seorang Tojin, gundik orang asing. Dalam keadaan demikian, pertemuannya kembali dengan Tsurumatsu berakhir sebagai sebuah kisah cinta yang tragis, yang paling menyentuh.

 

Kimura, Rei.2008. Butterfly in the Wind. Yayasan Obor, Jakarta

Linda Unsriana