Festival Musim Panas Di Jepang
Tak terasa kini sudah memasuki bulan Mei, dimana artinya Jepang sebentar lagi akan memasuki musim panas. Musim panas di Jepang sendiri berlangsung selama 3 bulan, yaitu mulai dari bulan Juni sampai dengan Agustus. Musim panas di Jepang sangat lah panas, walaupun begitu cukup banyak orang Jepang yang menanti datangnya musim panas. Bisa dibilang saat itulah musim liburannya orang Jepang, terutama bagi anak-anak sekolah. Liburan musim panas biasanya di isi dengan berbagai macam kegiatan, misalnya berkunjung ke pantai, melihat kembang api, pergi menyaksikan berbagai festival, ataupun kegiatan bebas lainnya.
Berbicara mengenai musim panas di Jepang, ada banyak festival atau biasa orang sana menyebutnya matsuri ( 祭り) yang diselenggarakan di sana. Festival di Jepang biasanya sangat ramai dikunjungi, tidak hanya orang lokal saja, namun wisatawan luar pun banyak yang penasaran dan berdatangan mengunjungi festival tersebut.
Festival Musim Panas Jepang Yang Diselenggarakan Di Bulan Juli
- Festival Tanabata
Festival Tanabata ini merupakan salah satu acara yang diadakan di Jepang setiap musim panas. Acara ini mempunyai sejarah yang cukup panjang. Berdasarkan cerita penduduk setempat, dasar dari acara ini adalah legenda romantis tentang Dewa, yang memisahkan sepasang suami istri yang bernama Hikoboshi dan Orihime. Meskipun begitu, Dewa memberikan kemurahan hatinya, dengan mengizinkan pasangan tersebut untuk saling bertemu sekali setahun, dengan menyebrangi Milky Way yang ada di angkasa.
Meskipun legenda nya menyebutkan tanggal 7 Juni, perayaan festival musim panas Jepang ini sangat tergantung dengan kebijakan tempat masing-masing wilayah. Bahkan, festival Sendai Tanabata yang dilaksanakan di Prefektur Miyagi dan Festival Tanabata Edoro yang dilangsungkan di Perfektur Akita, baru dilakukan di bulan Agustus.
Setiap festival Tanabata memang memiliki sedikitmperbedaan dalam hal penyebutan. Hal ini wajar. Mengingat, setiap festival memang memiliki corak dekorasi yang berbeda sih! Namun persamaannya adalah, di setiap malam perayaan festival, orang-orang Jepang menggantungkan dekorasi potongan kertas yang bertiliskan permohonan di sebatang bambu, dengan penuh harap agar doa mereka terkabul.
2. Festival Gion
Setiap tanggal 1 Juli, biasanya orang Jepang mengadakan Festival Gion. Acara yang berlangsung selama 1 bulan ini merupakan event tradisional dari Kuil Yasaka. Jangan salah, Festival Gion yang diadakan di wilayah Higashima Kyoto ini telah diadakan sejak abad ke 9 loh! Yang membuat festival ini istimewa adalah, Yamaboko-Junko (perjalanan festival apung) yang juga merupakan salah satu warisan budaya yang diakui oleh UNESCO.
Ingin mengikuti festival musim panas Jepang yang satu ini? Datang saja pada tanggal 17 ketika Saki-matsuri (pengarakan 10 yamaboko) sedang dilangsungkan, dan tanggal 24 saat (pengarakan 23 yamaboko) diarak keliling Kyoto. Yamaboko sendiri merupakan dekorasi yang sengaja diletakan di atas kapal apung yang sengaja diarak selama festival kuil berlangsung. Dekorasi ini terdiri atas pajangan harta peninggalan yang sudah kuno, dan sering juga disebut sebagai museum seni bergerak.
3. Festival Kembang Api Sumidagawa
Sepanjang bulan Juli dan Agustus, festival kembang api adalah festival yang paling banyak diselenggarakan di seantero Jepang. Meskipun begitu, festival kembang api sumidagawa merupakan yang paling dikenal di Jepang, bila dibandingkan dengan festival kembang api lain yang ada di Jepang.
Ingin menikmati indahnya kembang api di festival ini? Datang saja ke wilayah Asakusa Tokyo, dan sepanjang sungai Sumida sekitar area Mukojima pada Sabtu terakhir di bulan Juli. Kembang apinya keren keren loh!
Tapi datangnya jangan terlalu malam ya! Usahakan Anda sudah memilih tempat yang strategis beberapa jam sebelumnya, sehingga ketika festival ini dimulai di pukul 19.00 waktu setempat, Anda dapat menyaksikan setiap gemerlap kembang api dengan nyaman. Jangan khawatir, festivalnya berlangsung 90 menit kok! Cukup lama untuk dinikmati bersama orang tercinta kan?
Meskipun begitu, festival musim panas Jepang yang satu ini amat bergantung pada kondisi cuaca ya! Jadi jangan kecewa bila festival mendadak diundur karena cuaca yang sedang tidak bersahabat.
4. Festival Hari Doyo Ushi No Hi
Jepang adalah salah satu negri yang gemar mengonsumsi belut sebagai panganan berprotein tinggi. Disana, belut amat dipercaya mampu menangkal kelelahan akibat hawa panas. Dan kepercayaan ini terus dilestarikan lewat perayaan festival “Doyo Ushi no Hi” (hari terpanas dalam musim panas di Jepang) pada kalender Cina kuno. Perayaan festival musim panas Jepang yang satu ini memang terbilang tidak begitu wah. Hanya menikmati belut sesuai kesukaan masing-masing, di tempat makan idaman.
Meskipun begitu, cara yang paling umum untuk menikmati hidangan belut pada festival ini adalah, dengan menyajikannya sebagai kabayaki. Meskipun hidangan ini hanya berbahan baku belut, perpaduan olesan saus manis dan asin yang meresap kedalam irisan daging belut terbuka yang dipanggang, membuat lidah otomatis menjadi bergoyang. Ingin lebih nikmat lagi? Nikmati saja hidangan ini bersama seporsi nasi! Rasanya sungguh nikmat!
Karena sistem penanggalan Cina kuno, waktu pelaksanaan festival ini di kalender masehi akan mengalami perubahan dari tahun ketahun. Di tahun 2018 ini, Doyo-Ushi akan mulai dirayakan pada tanggal 20 Juli, dan hari keduanya akan dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus. Catat tanggalnya baik-baik ya!
Festival Musim Panas Jepang Yang Diadakan di Bulan Agustus
Tarian yang disebut-sebut sudah memiliki sejarah lebih dari 400 tahun ini, berasal dari perfekur Tokushima. Di Tokushima, tarian ini akan diadakan selama 4 hari, dari tanggal 12 Agustus hingga 15 Agustus.
Aksi tarian yang dilakukan oleh 100.000 penari ini terbilang cukup meriah. Mengingat, jumlah penonton yang akan memadati pusat kota nya saja akan mencapai 1,3 juta orang! Ramai sekali bukan festival musim panas Jepang yang satu ini?
Meskipun penarinya berjumlah banyak, mereka akan tampil secara berkelompok. Tiap Ren (sebutan untuk tiap kelompok penari) akan menampilkan keunikannya tersendiri, dengan menampilkan keunikan pakaian serta gerakan dari masing-masing tim.
2. Gozan Okuribi Festival, Kyoto
Festival musim panas Jepang yang satu ini terbilang syahdu. Perayaan festivalnya saja dilakukan pada malam hari, dengan menyalakan api di 5 gunung yang mengelilingi Kyoto. Meskipun terlihat sederhana, festival ini memiliki tujuannya tersendiri loh! Tujuan tersebut tak lain adalah untuk mengirimkan arwah orang-orang yang telah meninggal agar dapat pergi ke alamnya.
Penyalaan api sendiri dimulai pukul 20.00, dan dilakukan dengan berurutan hingga membentu kalimat 大文字 (daimonji dalam kanji, yang artinya hebat atau besar), 妙法 (miyoho dalam kanji, yang berarti Dharma atau ajaran Budha), 船形 (funagata, kanji yang memiliki arti bentuk kapal), 左大文字 (hidari daimonji, aksara kanji hebat atau besar akan berlokasi di sebelah kiri daimonji) dan鳥居形 (toriigata, yang merupakan perwujudan dari gerbang kuil shinto). Aksara-aksara tersebut akan dipertontonkan selama 30 menit.
Itu lah beberapa festival musim panas yang ada di Jepang, jika ingin berlibur ke Jepang pada musim panas, rajin-ranjin lah memerikra ramalan cuaca ya! Di Jepang, bulan Juni adalah momen dimana sering terjadi peningkatan curah hujan. Fenomena ini dikenal dengan istilah tsuyu-iri, yang cukup dihindari oleh warga setempat karena sifatnya yang kurang bersahabat.
Meskipun begitu, terdapat pula hari-hari dimana sinar matahari terkadang mengintip di langit Jepang yang disebut juga dengan fenomena tsuyu-bare. Tahun-tahun yang memiliki curah hujan yang sedikit pun kadang kala juga terjadi. Dan hal ini diistilahkan dengan sebutan kara-tsuyu, ataupun saat hawa sedang dingin-dinginnya yang disebut dengan istilah tsuyu-zamu.
Semoga bermanfaat, selamat berlibur!