Fenomena Tato (Irezumi) di Jepang
Fenomena tato yang berkembang saat ini bagi sebagian orang juga merupakan salah satu bentuk seni keindahan yang melekat ditubuh untuk menunjukkan jati diri. Dahulu banyak orang beranggapan bahwa tato hanya dikonsumsi oleh preman dan seniman saja tetapi sekarang pada umumnya tato telah banyak dikonsumsi oleh para kalangan muda baik wanita maupun pria, apakah itu penganut aliran punk, rock, black metal hingga kalangan mahasiswa.
Menurut sejarah kata “tato” berasal dari bahasa Tahiti yakni “tattau” yang berarti menandai, dalam arti bahwa tubuh ditandai dengan menggunakan alat berburu yang runcing untuk memasukkan zat pewarna dibawah permukaan kulit. Dalam bahasa Indonesia, kata tato merupakan pengindonesiaan dari kata tattoo yang berarti goresan, gambar, atau lambang yang membentuk sebuah desain pada kulit tubuh. Sedangkan dalam bahasa Jepang kata irezumi terdiri dari 2 karakter huruf kanji yaitu ire(押印) yang artinya memasukkan dan zumi(青) yang artinya biru (zumi bisa juga diartikan sebagai hijau).kata ire menunjukan makna memasukkan tinta ke dalam kulit dan kata zumi menunjukan bahwa warna dalam irezumi di dominasi oleh warna biru atau hijau. Memasukkan tinta ke kulit dikenal juga dengan sebutan horimono yang berarti mengukir, memahat, atau melukis pada kulit manusia.
Pada masa kuno, tato Jepang asli diperkirakan telah ada semenjak periode Jomon sekitar 10.000-300SM. Periode ini ditandai dengan banyaknya dogu yaitu keramik tanah liat yang bergambar. Beberapa desain yang terdapat dikeramik juga digunakan pada tubuh dan wajah manusia. Penelitian arkeologi di Jepang menemukan berbagai artefak yang menunjukkan terdapatnya sebuah komunitas dari orang-orang bertato. Tato juga pernah mengalami stigmatisasi negatif ketika digunakan sebagai hukuman untuk menato seluruh tubuh para pelaku kejahatan, dan terus berlanjut hingga digunakan oleh para pelacur, hingga merambat ke geng-geng Yakuza. Pada abad ke 8 tepatnya 712M, tato di jepang dibagi menjadi dua tipe berdasarkan tanda yang dibedakan. Tato di satu sisi menandakan status sosial yang tinggi, sedangkan di sisi lain menandakan tindakan kriminalitas.
Dewasa ini tato dikalangan Yakuza tidak lagi menjadi popular. Saat ini tato banyak digemari oleh kalangan muda Jepang baik pria maupun wanita. Biasanya wanita yang menggunakan tato kebanyakan beralasan sebagai penunjang gaya dalam fesyen agar tampak lebih modis. Meskipun perkembangan tato di Jepang mengalami pasang surut, namun harus diakui bahwa Jepang merupakan kiblat desain tato oriental yang sangat disegani kalangan tatois terkemuka Amerika Serikat. Banyak tatois Amerika yang berguru di Jepang.