Toritatejoshi (とりたて助詞)
Partikel dalam Bahasa Jepang dikenal dengan istilah joshi(助詞). Bahasa Jepang merupakan Bahasa yang banyak memiliki variasi joshi. Joshi yaitu, kelas kata yang tidak dapat berdiri sendiri, yang tidak mengalami perubahan, dan dipakai setelah suatu kata untuk menunjukkan hubungan antara kata tersebut dengan kata lain serta untuk menambah arti kata tersebut lebih jelas lagi (Ookimori, 2006:108). Joshi dalam Bahasa Jepang diantaranya adalah, kakujoshi 「格助詞」(case particle), setsuzokujoshi「接続助詞」(conjungtion paticle), toritatejoshi「とりたて助詞」(focus particle), shuujoshi「終助詞」(sentence final particle) dan lain-lain. Telah banyak penelitian yang membahas masing-masing partikel ini. Pada artikel ini akan dilihat sekilas mengenai toritatejoshi.
Istilah toritatejoshi mungkin tidak terlalu familiar bagi pembelajar asing yang belajar Bahasa Jepang, hal ini disebabkan karena dalam belajar Bahasa Jepang hanya difokuskan mencari tahu penggunaan masing-masing partikel (seperti partikel ga, wo, made, mo, dake, dll), tanpa mengetahui termasuk ke dalam jenis partikel apakah partikel-partikel tersebut. Menurut Iori (2001 : 181) toritatejoshi berasal dari dua buah kata yaitu とり立てるtoritateru dan 助詞joshi. Pengertian toritateru adalah perasaan terselubung atau tersirat pembicara terhadap suatu hal yang ditunjukkan oleh unsur yang terdapat di dalam kalimat. Toritatejoshi adalah partikel yang berfungsi memberikan makna tambahan ataupun untuk menegaskan makna yang telah ada terhadap topik yang ditonjolkan oleh partikel tersebut. Partikel yang termasuk ke dalam toritatejoshi adalah, ばかり bakari ‘saja atau melulu’, こそkoso ‘saja’ , だけ dake ‘hanya’ , しか shika ‘hanya’ dan lain-lain. Kemunculan toritatejoshi di dalam kalimat akan melahirkan dua makna yaitu makna tersurat dan makna tersirat. Contoh penggunaan toritatejoshi di dalam kalimat.
僕 は いつまでも君だけを愛する。
Boku/ wa/ itsumademo/ kimi/ dake/ wo/ aisuru.
‘Saya sampai kapan pun hanya mencintai kamu.’
(Nitta, 2009 : 46)
Toritatejoshi pada contoh di atas ditunjukkan oleh kata dake yang memiliki makna leksikal ‘hanya’. Fungsi dake pada kalimat tersebut memberikan makna tambahan atau menonjolkan kata yang dilekati oleh dake yaitu kimi (kamu). Makna tambahan yang terdapat di dalam toritatejoshi dake adalah makna ‘pembatasan satu-satunya’ (唯一の限定yuitsu no gentei), yang mana dake membatasi satu-satunya orang yang boku (saya) cintai yaitu kimi (kamu). Kemunculan toritatejoshi dake dalam kalimat tersebut juga melahirkan makna tersirat bahwa tidak ada orang lain yang saya cintai selain kamu (君以外愛する人がいない).
Daftar Pustaka
Iori, Isao. 2000. Nihongo Bunpou Handobukku. Japan: 3A Corporation.
Nitta, Yoshio. dkk. 2009. Gendai Nihongo Bunpou 3. Japan: Kurosio.
Okimori, Takuya. 2006. Zukai Nihongo. Japan: Sanseido.