Gegar Budaya pada Pemagang di Indonesia

Orang Indonesia yang merantau ke Jepang, beberapa ada yang mengalami satu permasalahan yang biasa terjadi saat di Jepang yakni gegar budaya atau dalam bahasa Inggrisnya adalah culture shock. Permasalahan gegar budaya tidak hanya saat di Jepang, tetapi ketika mereka kembali ke tanah air. Ada beberapa faktor pendukung dari gegar budaya ini terhadap orang Indonesia yang merantau ke Jepang ini adalah:

  1. Kurangnya informasi terhadap budaya Jepang
    1. Bahasa sehari-hari di lapangan kerja dan bahasa yang spesifik
    2. Makanan dan minuman
    3. Adat istiadat di lingkungan hidup
    4. Nilai, norma, dan etika masyarakat Jepang

 

  1. Tidak bisa beradaptasi dengan kondisi alam di Jepang

Sekalipun sudah dijelaskan mengenai kondisi alam di Jepang yang pada musim dinginnya bisa memcapai minus 5 dan dimusim panasnya bisa mencapai 40 derajat. Mungkin beberapa ada yang mengganggap remeh kalau sudah terbiasa dengan cuaca yang panas, tetapi musim panas di Jepang tidak banyak angin bertiup, berbeda dengan di Indonesia yang tetap ada hembusan angin disaat panas.

 

  1. Sulitnya berasimilasi dengan budaya Jepang
    1. Tidak mempelajari dan memahami budaya Jepang
    2. Membandingkan perbedaan kebudayaan

 

Sedangkan gegar budaya juga terjadi saat mereka kembali ke tanah air yang karena sulitnya beradaptasi kembali karena sudah terbiasa dengan situasi yang baik di Jepang. Setelah tiga tahun belajar budaya di Jepang, modal mereka mengalami perubahan yakni setelah mereka merasakan kehidupan sehari-hari Jepang yang lebih bersih dan higenitas. Contohnya ketika makan di shokudou dan melihat dapurnya. Mereka gegar ketika melihat dapurnya bersih, alat makannya bersih, dan tata penyajiannya berbeda dengan yang ada di Indonesia.

Terkadang beberapa orang masih membandingkan arena yang ada di Jepang dengan yang ada di Indonesia dan mulai mengkritik hal-hal yang tidak sama. Justru para alumni pemagang ini harus bisa membangun budaya atau sesuatu hal dari negara maju ini agar negara kita juga menjadi maju. Saya juga berharap alumni pemagang ini bisa menjadi agent yang berkesinambungan agar bisa memberikan bekal kepada calon pemagang yang akan ke Jepang agar tidak gegar budaya di Jepang.

Referensi

  • Naim, Mochtar. (2017). Merantau pola migrasi suku Minangkabau. Rajawali Pers, Indonesia.
  • Winkelman, Michael. (2017). Cultural Shock and Adaptation. Article in Journal of counseling and development: JCD · November 1994.

Diunduh dari https://www.researchgate.net/publication/232455059

  • Economy of Indonesia: GDP Growth at 5.27% in Q2-2018 Tops Estimates. https://www.indonesia-investments.com/id/news/news-columns/economy-of-indonesia-gdp-growth-at-5.27-in-q2-2018-tops-estimates/item8926

 

 

Referensi

  • 「団塊」「バブル」「ロスジェネ」「ゆとり」… サラリーマン. Diunduh dari https://www.nikkei.com/article/DGXMZO98989500Z20C16A3I10000/