Novel Kuroi Ame Karya Ibuse Masuji

Novel Kuroi Ame menceritakan tentang kehidupan Shigematsu Shizuma, seorang hibakusha (orang yang terkena dampak ledakan bom atom ) dari Hiroshima yang selamat dari ledakan bom atom. Akibat penyakit yang diderita, Shigematsu dan teman-temannya yang termasuk hibakusha, atas saran dokter hanya bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan ringan seperti memancing. Shigematsu dan teman-temannya sesama hibakusha mendapatkan diskriminasi sebab mereka hanya melakukan pekerjaan ringan, sedangkan yang lainnya melakukan pekerjaan berat meskipun dijelaskan bahwa apabila melakukan pekerjaan berat, radiasi dalam tubuhnya cepat menyebar dan mengakibatkan kematian. Kutipan berikut memperlihatkan pembelaan Shigematsu atas tuduhan tersebut:

“Begini bu, kami adalah para hibakusha, orang yang terkena radiasi. Menurutmu kami beruntung karena kami sakit? Aku ingin bekerja, sebanyak apapun ingin sekali bekerja. Namun bu, bila kami bekerja keras, lima anggota tubuh ini perlahan mulai membusuk.

 

Selain perlakuan diskiriminatif terhadap Shigematsu, novel ini juga menceritakan keponakan Shigematsu yang bernama Yasuko, yang juga dirumorkan terkena radiasi. Akibatnya Yasuko kesulitan untuk mendapatkan calon suami. Shigematsu dan istrinya, Shigeko berupaya  mencarikan calon suami untuk Yasuko, keponakan mereka, yang gagal menikah sebanyak tiga kali setelah dirumorkan dia menderita penyakit akibat radiasi dari ledakan bom atom atau dikenal dengan istilah kuroi ame . Sebagai upayanya, Shigematsu menyebarkan buku laporan kesehatan Yasuko, untuk mencegah rumor semakin parah. Pada akhirnya, Yasuko mendapatkan lamaran dari seorang lelaki, akan tetapi beberapa hari kemudian ketika perjodohan Yasuko mulai berhasil, pihak lelaki tiba-tiba membatalkan pernikahan ketika Yasuko mulai menunjukkan gejala akibat radiasi.

Pada intinya novel Kuroame memperlihatkan perjuangan para hibakusha untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya yang menolak keberadaan mereka karena takut akan terkena dampak radiasi.