Public Lecture Sastra Jepang Binus 21 November 2019
Halo Minasan! Kalian tahu tidak? Pada hari Kamis tanggal 21 kemarin, Sastra Jepang Binus kedatangan tamu spesial lho! Beliau bernama Rumi Ishida, seorang pengajar Bahasa Jepang dari Osaka, Jepang. Beliau datang ke Binus untuk memberikan public lecture kepada mahasiswa Sastra Jepang Binus University. Bagaimana sih berjalannya acara tersebut? Yuk baca terus artikel ini ya guys!
Acara public lecture ini dimulai pukul 9 pagi. Peserta yang datang sangat antusias untuk mengikuti Public Lecture dari Ishida san ini. Nah, terdapat hal yang menarik nih minasan. Saking antusiasnya untuk menghadiri public lecture ini, jumlah peserta yang hadir bahkan sampai melebihi kapasitas tempat duduk yang tersedia lho hihihi. Meskipun acara sempat tersendat karena adanya penambahan kursi, Ishida san dan anak-anak yang hadir tetap antusias untuk memulai public lecture ini.
Dalam berlangsungnya kelas public lecture ini, kegiatan dibagi menjadi 2 sesi, yaitu tema yang pertama adalah ‘動詞が分かれば、日本語がわかる’ atau jika diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia berarti ‘jika mengerti kata kerja, kamu akan mengerti Bahasa Jepang’. Nah dalam sesi pertama ini, peserta public lecture diajarkan huruf-huruf hiragana beserta cara membacanya. Setelah peserta familiar dengan cara membaca huruf hiragana, berikutnya Ishida san mengajarkan bermacam-macam bentuk dari kata kerja dalam Bahasa Jepang. Tak lupa, Ishida san juga membagikan lembaran kertas berisi tabel jenis-jenis perubahan kata kerja untuk memudahkan peserta dalam memahami materi yang ia berikan.
Setelah sesi pertama selesai, dimulailah sesi kedua. Sesi kedua memiliki tema ‘日本に来た外国人がびっくりしたこと’ yang bila diterjemahkan ke Bahasa Indonesia memiliki arti ‘hal yang membuat orang asing terkejut ketika di Jepang’. Puncak antusiasme dari peserta public lecture terletak pada sesi ini. Menurut Ishida san, terdapat beberapa hal di Jepang yang membuat orang asing terkejut ketika datang kesana. Hal yang pertama adalah bunyi seruput yang dihasilkan ketika menghisap mie kedalam mulut. keadaan ini umum terjadi di Jepang lantaran mereka makan dengan menggunakan sumpit. Namun, kejadian ini tentu tidak banyak terjadi di Indonesia ya, minasan. Bahkan malah ada sebagian orang yang menganggap mengeluarkan bunyi seruput ketika makan mie itu tidak sopan hahaha.
Hal mengejutkan berikutnya berkaitan dengan taksi di Jepang. Ishida san menjelaskan bahwa pintu taksi yang terbuka secara otomatis di Jepang kerap membuat turis asing kaget. Memang benar ya minasan, karena di Indonesia kita harus membuka pintu taksi sendiri, pasti kita akan terkejut dengan itu hihihi. Selain itu tarif menaiki taksi di Jepang juga sangat mahal. Itulah mengapa di Jepang orang-orang cenderung menggunakan transportasi umum. Jadi jika minasan ingin berlibur ke Jepang, lebih baik naik kendaraan umum saja ya untuk menghemat biaya hehehe. Kendaraan umum di Jepang itu bersih dan terawatt kok.
Oke deh minasan, sekian artikel mengenai public lecture ini. Sampai jumpa!