Menghormati Para Leluhur Melalui Obon Matsuri

Bagi kalian yang menyukai budaya Jepang, pastinya tidak asing dengan budaya matsuri atau festival. Di jepang, matsuri merupakan suatu kewajiban yang harus dirayakan bahkan ada yang dijadikan hari libur nasional. Biasanya matsuri yang selalu kita dengar adalah gion matsuri dan Sapporo yuki matsuri, tetapi kali ini kita akan membahas salah satu festival unik di jepang yaitu obon matsuri.

Orang jepang percaya bahwa dengan menghormati orang yang meninggal atau leluhurnya merupakan suatu kewajiban dikarenakan adanya kepercayaan orang yang telah meninggal memiliki kehidupan yang berkelanjutan dan juga dipercaya akan membawa keberuntungan untuk anggota keluarga yang masih hidup. Melalui obon matsuri lah perantara orang jepang menghormati leluhur dan anggota keluarga yang telah meninggal. Biasanya obon matsuri ini diadakan pada 13-16 agustus, tetapi terkadang di setiap daerah memiliki perbedaan waktu perayaan yaitu pada bulan juli.

source: adventuretravel.co.id

Obon matsuri atau festival obon merupakan tradisi untuk menyambut kunjungan anggota keluarga yang telah meninggal. Konon katanya hal ini berasal dari kitab suci buddha. Ada 3 kegiatan yang biasanya dilakukan saat festival obon atau obon matsuri ini berlangsung yaitu:

 

 

  1. Mukaebi (13 Agustus)

Kegiatan pertama yang biasanya anggota keluarga lakukan adalah membuat api unggun   kecil di depan rumah. Hal ini dipercaya untuk membimbing roh ke rumah agar tidak          tersesat, setelah itu mempersiapkan persembahan seperti makanan dan manisan, terakhir          di beberapa daerah mereka membuat sapi terbuat dari terong dan kuda dari mentimun   yang dibawahnya dipasangi empat buah sumpit. Hal ini memiliki arti berikut, kuda akan         membantu roh pulang sesegera mungkin, sementara sapi akan membawa mereka kembali     ke surga perlahan-lahan setelah festival berakhir. Beberapa juga pergi ke makan untuk   membersihkan dan meletakkan bunga, kalau di Indonesia disebut dengan melayat, di        jepang disebut ohaka-mairi.

source :  ailinkawaii.blogspot.com

  1. Hoyo/Kuyo (14-15 Agustus)

Selama hari kedua dan ketiga ini, biasanya keluarga mengundang pendeta untuk membaca sutra dan melakukan upacara peringatan disebut hoyo atau kuyo. Setelah itu akan dilanjutkan dengan makan siang bersama yang biasanya makanan vegetarian dengan diiringi cerita masa lalu anggota keluarga yang telah meninggal.

source :  medium.com

  1. Okuribi (16 Agustus)

Terakhir yang dilakukan pada obon matsuri adalah menyalakan api yang besar hingga menerangi langit yang dimaksudkan untuk melihat arwah leluhur pergi ke akhirat. Biasanya tempat paling terkenal diadakannya api unggun besar berbentuk kanji 大 ini adalah Gozan Okuribi (atau Daimonji) di Kyoto, yang menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya.

source :  piece-of-japan.com

 

 

 

 

Referensi

https://workinjapan.today/culture/obon-japans-summer-festival-of-the-dead/

https://id.wikipedia.org/wiki/Obon

https://kumparan.com/kumparantravel/menyambut-leluhur-yang-telah-meninggal-lewat-festival-obon-di-jepang-27431110790552379

https://www.adventuretravel.co.id/blog/festival-obon-jepang

https://travel.tribunnews.com/2019/12/10/fakta-unik-jepang-melihat-festival-obon-untuk-menghormati-arwah-leluhur