Natto, Kuliner Jepang yang Aneh, Namun Unik

Pernahkah kamu mendengar kuliner yang satu ini?

Ya, Kuliner ini merupakan kuliner tradisional Jepang yang masih bertahan di zaman sekarang ini. Kuliner tersebut dikenal dengan sebutan Natto ( 納豆 ). Kuliner ini sangat unik dan digemari oleh warga Jepang, tetapi dianggap aneh dan menjijikan bagi para wisatawan asing. Kenapa demikian?

Ketika melihat langsung, bentuknya memang tidak lazim. Warna kedelai agak kecokelatan dan berlendir seperti makanan busuk. Ketika dipegang, terdapat lender putih yang membuat tangan akan terasa lengket. Tidak hanya itu saja, baunya pun sangat menyengat seperti bau busuk. Tidak heran bagi kita yang belum pernah mencicipinya, kuliner tersebut termasuk makanan yang sudah basi.

Namun, kenyataannya tidak demikian. Warga Jepang menganggap bahwa Natto merupakan kuliner yang lezat dan cocok untuk sarapan. Selain itu, Natto juga sering dijadikan sebagai cemilan untuk sumber energi ketika sedang lelah. Dengan teksturnya yang licin dan lengket, kuliner ini memberikan sensasi yang unik pula ketika mencicipinya dengan nasi panas dan kecap asin.

Masih terheran-heran? Mari kita simak penjelasan lebih lanjut mengenai kuliner yang satu ini.

 

  • Sejarah Natto

Bahan dasar Natto adalah kedelai yang difermentasi. Diperkirakan bahwa Natto dibuat secara kebetulan dan masih belum diperkirakan dengan jelas.

Diawali pada zaman awal Yayoi, dimana para warga menggunakan seikat jerami sebagai wadah penyimpan makanan. Lalu terdapat kedelai yang dimasukkan kedalam ikatan jerami, lalu ditutup rapat dan direbus. Kondisi pun diperhatikan, dimana memiliki suhu yang hangat dan lembab.  Jerami sendiri memiliki bakteri, yang akan melekat pada kedelai yang ada didalam nya. ketika dibuka, dapat dimakan secara mudah. Sehingga dapat dikatakan bahwa Natto lahir dari fermentasi alami kedelai.

Lalu Natto mulai menyebar luas hingga di zaman Edo. Mayoritas warga di zaman itu sudah menjadikan Natto sebagai santapan sehari-hari, ditambah dengan makanan pelengkap seperti nasi dan sup miso, serta kecap asin yang baru ditemukan pada zaman itu.

  • Jenis-Jenis Natto

Natto pun juga terbagi dari berbagai macam jenis dan bentuk. Berikut terdapat 3 tipe utama yang sering dijumpai di Jepang:

 

  1. ( 甘納豆 ) Amanatto, kacang yang direbus dengan gula, sehingga berupa manisan seperti permen. Namun makanan ini bukan makanan fermentasi.
  2. ( 糸引き納豆 ) Itobiki-natto, Natto yang biasa disantap pada umunya.
  3. ( 寺納豆 ) Tera-natto, biasa dikenal sebagai Natto Terdapat kedelai, gandum, dan koji miso yang direndam dengan air garam dan didiamkan selama beberapa bulan hingga satu tahun. Hasilnya, kedelai berubah menjadi warna hitam-cokelat, setengah kering, namun tidak lengket.

Selain itu, Natto juga terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut:

  1. ( 丸大豆納豆 ) Maru oumamenoumame, yang menggunakan kedelai yang difermentasikan langsung.
  2. ( 挽き割り納豆 ) Hikiwari natto, kedelai panggang yang digiling, lalu direbus dengan memisahkan kulitnya.
  3. ( 五斗納豆 ) Goto natto, Bubur Natto dicampur dengan garam dan koji.
  4. ( 納豆加工品 ) Natto kakou-hin, merupakan Natto kering yang dikeringkan dengan garam dan tepung. Produk ini sering ditemukan di supermarket.
  • Manfaat Natto

Disamping keunikannya, Natto juga merupakan makanan yang bermanfaat dan baik untuk tubuh. Cukup banyak kandungan yang diperoleh ketika memakan Natto. Berikut penjelasannya:

q. Protein

Natto memiliki kandungan protein yang berkualitas tinggi, dimana memiliki kandungan asam amino didalamnya yang tidak dapat diproduksi dalam tubuh. Sehingga kandungan tersebut dapat membangun tubuh kita menjadi lebih kuat.

2. Karbohidrat

Kita pasti sudah tahu bahwa kandungan karbohidrat merupakan sumber energi, dan dapat meningkatkan konsentrasi dan keterampilan berpikir. Perlu diketahui bahwa kita perlu mengonsumsi karbohidrat kurang lebih 100g dalam sehari. Setiap bungkus Natto mengandung sekitar 4,8 g, sehingga makan satu bungkus dengan nasi sehari tidak masalah.

3. Vitamin K

Kandungan vitamin K dalam Natto cukup tinggi, bahkan melebihi asupan dalam sehari dengan kadar 150 μg per harinya, sedangkan vitamin K didalam Natto mengandung 240 μg per bungkus, jauh lebih banyak. Sangat bagus untuk tulang dan dapat meningkatkan pencegahan dari osteoporosis.

 

4. Mineral

Natto mengandung keseimbangan mineral yang baik, termasuk kalsium, zat besi, kalium, seng, dan tembaga, yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan kulit tubuh.

Berikut penjelasan informasi mengenai Natto. Ternyata dibalik unik dan anehnya makanan ini, memiliki khas dan kualitas yang tidak kalah dengan makanan lainnya.

Jadi, masih tertarikkah dengan kuliner yang satu ini? Berani untuk mencoba?

Resources:

http://iroha-japan.net/iroha/B02_food/05_natto.html

https://phinemo.com/natto-kuliner-menjijikkan-jepang-yang-bikin-panjang-umur/

https://kawashima-ya.jp/contents/?p=9770