Budaya Pemakaian Masker di Jepang
Kebiasaan menggunakan masker, bagi orang non Jepang, merupakan suatu hal yang tidak biasa. Pemandangan warga Jepang sedang menunggu kereta, berpakaian rapi sambil mengenakan masker yang menutupi separuh wajah mereka. Sekilas, orang asing mungkin betanya-tanya, “Mengapa orang Jepang memakai masker seperti itu? Apakah mereka takut terkena penyakit?”.
Tidak hanya menghindari penularan penyakit seperti flu dan pilek, masker sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat Jepang. Masker telah berevolusi membawa pengaruh yang lebih luas, beberapa diantaranya bahkan tidak berhubungan dengan alasan kesehatan sama sekali.
Ada beberapa alasan yang menarik tentang kenapa orang Jepang memakai masker:
- Kesehatan
Alasan yang petama dan terpenting adalah kesehatan. Salah satu faktor terbesar orang Jepang memakai masker semata mata bukanlah karena melindungi dari pemikiran bahwa orang lain berpenyakit, yang terjadi malah sebaliknya. Seringkali masker digunakan untuk mencegah kuman atau penyakit seseorang menyebar di tempat umum, mengingat kota-kota di Jepang memiliki populasi yang sangat padat.
Dengan padatnya populasi orang yang tinggal pada area yang kecil, resiko penularan penyakit cukup tinggi. Orang Jepang diajarkan tentang pentingnya “pencegahan” sejak kecil. Hal ini membuat orang Jepang memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya kesehatan diri.
- Debu dan Serbuk Sari Bunga
Selain penyakit, masker merupakan salah satu pelindung yang baik untuk melindungi diri dari debu dan serbuk sari, terutama pada musim semi dimana banyak serbuk sari bunga beterbangan dengan bebas terbawa oleh angin. Masker menyaring sebagian besar partikel serbuk sari, mengingat partikelnya berukuran cukup besar. Masker merupakan benda yang penting bagi mereka yang menderita asma atau alergi sebuk sari.
- Menutupi Wajah
Alasan ini merupakan alasan paling sederhana untuk memakai masker. Bebeapa orang Jepang menggunakan masker untuk menutupi kekurangan pada wajah mereka, atau ketika meraka tidak ingin merias diri. Masker dapat menutupi sesuatu di wajah yang tidak ingin dilihat orang lain seperti jerawat, komedo atau bekas luka.
- Tren Fashion
Hal ini mungkin sedikit misterius bagi orang non Jepang, masker termasuk bagian yang utama dari trend fashion di Jepang. Pada awalnya, masker dianggap sebagai hal yang memalukan dan hanya dikenakan jika benar-benar diperlukan saja, masker modern kini didesain dalam bebagai warna dan bentuk yang mengikuti tren fashion yang sedang terkenal saat ini.
- Social Anxiety (Kecemasan Sosial)
Dalam hal yang lebih pribadi, beberapa orang Jepang memakai masker untuk memunculkan dinding pemisah antara diri mereka dan orang lain. Sebagai negara yang memiliki budaya yang tertutup, orang Jepang memiliki kesadaran tinggi tentang penilain orang lain terhadap dirinya. Orang-orang yang pemalu dan kurang percaya diri terkadang memakai masker untuk menyembunyikan dirinya dari perhatian orang ramai.
Budaya pemakaian masker di Jepang sudah dimulai sejak zaman dahulu. Menutup mulut dengan kertas atau daun pohon sakaki telah dipraktikkan sejak zaman dahulu untuk mencegah terganggu jalannya ritual keagamaan dan festival dari bau mulut seseorang yang “tidak bersih”. Tamotsu Hirai, seorang apoteker klinis dan juga seorang kolektor pealatan medis antik mengatakan bahwa budaya ini masih sering dilakukan di Kuil Yasaka di Kyoto dan Kuil Besar Otori di Osaka. Selama zaman Edo (1603-1868), praktik tersebut tampaknya telah merambah ke sebagian besar penduduk pada saat itu.
Saat ini, masker sekarang muncul di mana-mana sebagai akibat dari pandemik dan juga budaya pemakaian masker yang sudah lama ada pada orang Jepang. Kebiasaan yang baik ini juga membantu mengurangi angka kematian di Jepang yang disebabkan oleh Covid-19 menurut para Ahli.