Memburu Pemandangan Dedaunan Gugur dalam Tradisi Momijigari

Di Jepang, setiap musim memiliki pemandangan indah yang dapat dinikmati. Sakura di musim semi, indahnya lautan dan kembang api pada malam hari di musim panas, daun momiji yang berubah warna pada musim gugur, dan hamparan salju yang menyelimuti musim dingin. Salah satu musim terbaik untuk jalan-jalan adalah musim gugur. Hawa pada musim ini nyaman dan banyak jenis makanan lezat yang baru dipanen, membuat musim ini cukup menyenangkan bagi setiap orang.

Pergantian dari musim panas yang terik menjadi musim gugur yang sejuk dan lebih hangat, dedaunan yang mulanya berwarna hijau perlahan lahan mulai berubah warna merah atau kuning, sebelum ia jatuh dari rantingnya merupakan salah satu hal yang dapat dinikmati pada musim gugur.

Momijigari berasal dari kata momiji (紅葉) yang berarti daun maple, dan gari (狩り) yang berarti berburu. Jadi momijigari secara harfiah berarti berburu daun maple, bukan berburu dengan menembak tapi lebih ke mencari tempat yang bagus untuk melihat keindahan daun pohon maple.

Sebenarnya, istilah “gari” diasosiasikan dengan kegiatan baerburu hewan. Seiring perkembangan zaman, maknanya bergeser menjadi kegiatan menangkap hewan kecil dan burung liar. Kemudian makna kata ini kembali berubah menjadi berburu tanaman. Pola yang sama menghasilkan “kajitsugari” yang berarti memetik buah-buahan dan “shiohigari” yang berarti mengumpulkan kerang di pinggir laut.

Istilah ini lama kelamaan juga digunakan untuk menyebut kegiatan mengagumi tanaman bunga. Konon, sosok kaum bangsawan yang mengelilingi bukit dan lembah untuk mengagumi tanaman bunga itu terlihat seperti sedang berburu sehingga kegiatan ini  disebut “momijigari”.

Tidak semua daun berubah warna pada musim gugur. Warna daun yang berubah juga beragam, misalnya merah dan kuning. Perubahan warna daun hanya terjadi pada jenis pohon meranggas, yaitu pohaon yang dapat menggugurkan daunnya. Pohon pohon seperti maple, beech jepang (Fagus crenata) dan ginkgo, akan menggugurkan daun-daunnya yang telah berubah warna menjelang musim dingin. Sebaliknya, daun dari pohon yang sepanjang tahun tidak menggugurkan daun tidak akan berubah warna. Contoh dari pohon jenis ini adalah pinus dan aras Jepang (Cryptomeria japonica).

Pohon Beech Jepang (Cryptomeria Japonica)

 

Perubahan warna daun maple adalah suatu hal yang dapat dinikmati pada musim gugur. Transformasi warna daun yang indah seperti lukisan ini hanya bisa dilihat pada musim gugur. Beberapa orang ada yang memanfaatkan kesempatan ini untuk merenung atau refleksi diri.

 

Warna dedaunan yang berubah dimulai dari Jepang bagian utara menuju ke selatan. Tradisi momijigari ini umumnya belangsung pada dataran tinggi, karena dedauanan pada daerah tinggi lebih cepat berubah warna. Perubahan warna daun-daun tersebut tergantung pada suhu, lokasi (ketinggian diatas permukaan laut) serta faktor lainnya. Misalnya, wilayah pegunungan Daisetsuzan yang berada di Hokkaido disebut wilayah pertama tejadinya momiji. Perubahan warna daun-daun yang berubah di puncak gunung sudah terlihat sejak  akhir bulan Agustus.

Proses perubahan warna daun-daun ini berlangsung sekitar 2 minggu sebelum daun-daun itu jatuh berguguran. Tetapi ada juga yang berlangsung selama kurang lebih 1 bulan, tergantung dari jenis pohonnya. Periode momiji memang tidak sependek bunga sakura yang hanya mekar sekitar 1 minggu sebelum gugur, namun tak jarang daun-daun momiji berguguran labih cepat dari perkiraan akibat cuaca. Anda termasuk orang yang beuntung jika dapat melihat keindahan momiji sebelum daun-daunnya berguguran. Disarankan untuk mengenakan jaket karena suhu udara yang cukup dingin dan juga sepatu yang nyaman.