Yuk Berkenalan dengan Mako, “Maneki Neko” di Kehidupan Nyata
Jepang memiliki kepercayaan-kepercayaan sendiri yang menyangkut keberuntungan. Sebut saja di antaranya ada daruma, omamori, dan maneki neko. Tentu saja kebenaran dari kepercayaan-kepercayaan ini kembali lagi ke masing-masing orang. Namun di distrik Edogawa, Tokyo, terdapat seekor kucing yang dipercaya sebagai maneki neko di dunia nyata loh!
Kucing tersebut dikenal dengan nama Mako, binatang peliharaan kesayangan Yoshida Seiichi dan adiknya, Toshiaki Seiichi. Kucing berbulu putih ini lahir sekitar sepuluh tahun lalu dan dibawa pulang oleh ibu Yoshida, Tsuya Seiichi, yang jatuh hati pada pandangan pertama kepada Mako. Nama “Mako” dipilih oleh Tsuya karena keluarga Seiichi pernah memiliki kucing dengan nama yang sama ketika Yoshida masih kecil. Seiring berjalannya waktu, Mako selalu menghabiskan waktu di toko milik keluarga Seiichi, hingga suatu hari datang seorang pelanggan yang baru saja memenangkan undian akhir tahun.
Entah sejak kapan dimulainya, namun beredar rumor yang mengatakan bahwa apabila seseorang mengelus Mako ketika mereka membeli tiket undian, maka hal tersebut dapat meningkatkan kesempatan untuk memenangkan undian. Tak membutuhkan waktu yang lama hingga akhirnya Mako dikenal sebagai maneki neko di kehidupan nyata. Pelanggan dari berbagai daerah mulai berdatangan akibat keberuntungan yang dimiliki oleh kucing yang menggemaskan ini.
Mako dikenal memiliki bulu yang halus dan ekor yang menyerupai kail. Ini menjadi pendukung terkait kepercayaan tersebut mengingat bahwa beberapa daerah di Eropa memercayai bahwa kucing dengan ekor yang menyerupai kail dapat membawa keberuntungan. Sayangnya, sejak berlangsungnya pandemi COVID-19, para pelanggan toko tidak diperbolehkan untuk mengelus Mako demi mencegah penyebaran virus membahayakan yang hingga sekarang ini terus menyebar. Meskipun begitu, para pengunjung tetap mencintai Mako dan keberuntungan yang ia miliki. Orang-orang yang berhasil memenangkan undian mewujudkan rasa terima kasih mereka kepada Mako dengan cara memberikan makanan kesukaannya. Hal ini terbilang wajar, meningat selama sepuluh tahun ini jumlah nominal hasil kemenangan yang diraih oleh para pelanggan mencapai 2.9 miliar Yen.
Mako sendiri telah melewati masa-masa yang menyedihkan, yaitu ketika Tsuya meninggal dunia di usia 87 tahun. Pada waktu itu, Mako terus menerus mencari dan memanggil Tsuya tanpa mengetahui bahwa majikannya tersebut sudah berpulang. Hingga hari ini, Yoshida merasa bahwa Mako masih merasakan kesedihan akan kehilangan majikan yang membawanya ke keluarga Seiichi.
Setiap pagi, warga sekitar distrik Edogawa selalu menyempatkan diri untuk menyapa Mako dan melihat bagaimana kondisinya di hari itu. Menurut Toshiaki, para warga juga melakukan hal yang sama kepada mendiang ibunya, sehingga Mako seakan-akan memiliki posisi yang sama dengan Tsuyu di keluarga Seiichi. Dengan anugerah yang dimiliki oleh Mako, ia terus membantu membawa keberuntungan bagi siapa saja yang berkunjung ke toko milik keluarga Seiichi.
Sumber Penulisan:
https://www.nippon.com/en/japan-topics/c09701/