Japan’s New Security Doctrine: A Bold New Departure or a Rhetorical Shift?

Pada Desember 2022, pemerintah Jepang mengeluarkan National Security Strategy (NSS) baru, NSS, dan program pembangunan pertahanan. Dokumen-dokumen ini mewakili perubahan signifikan dalam postur keamanan Jepang, dan telah disambut baik dengan pujian maupun kritik. Beberapa analis berpendapat bahwa doktrin keamanan baru merupakan keberangkatan baru yang berani untuk Jepang. Mereka menunjuk pada fakta bahwa dokumen tersebut secara eksplisit mengakui ancaman yang ditimbulkan oleh China, dan bahwa mereka meminta Jepang untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam keamanan regional. Misalnya, strategi keamanan nasional yang baru menyatakan bahwa Jepang akan “memperkuat kemampuan pencegahan dan tanggapannya untuk melawan setiap serangan bersenjata terhadap Jepang.” Ini juga menyerukan Jepang untuk “memainkan peran yang lebih aktif dalam pemeliharaan perdamaian dan stabilitas regional dan internasional.” Analis lain berpendapat bahwa doktrin keamanan baru lebih merupakan perubahan retoris daripada perubahan nyata dalam kebijakan.

Mereka menunjukkan bahwa Jepang telah lama mengkhawatirkan ancaman yang ditimbulkan oleh China, dan telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat kemampuan pertahanannya. Misalnya, Jepang telah meningkatkan anggaran pertahanannya dalam beberapa tahun terakhir, dan telah bekerja untuk mengembangkan sistem senjata baru. Yang benar adalah bahwa doktrin keamanan baru merupakan kombinasi dari keberangkatan baru yang berani dan pergeseran retoris. Di satu sisi, dokumen tersebut memang mewakili perubahan signifikan dalam postur keamanan Jepang. Mereka mengakui ancaman yang ditimbulkan oleh China lebih eksplisit dari sebelumnya, dan mereka menyerukan Jepang untuk mengambil peran lebih aktif dalam keamanan regional. Di sisi lain, dokumen tersebut juga berhati-hati untuk menghindari perubahan besar pada konstitusi pasifis Jepang. Artinya Jepang masih terbatas dalam kemampuannya menggunakan kekuatan, dan masih kecil kemungkinannya untuk menjadi kekuatan militer besar.

Doktrin keamanan yang baru merupakan perkembangan yang signifikan, tetapi itu hanya satu bagian dari pergeseran yang lebih luas dalam kebijakan keamanan Jepang. Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang telah mengambil peran yang lebih aktif dalam keamanan regional dan memperkuat kemampuan militernya. Pergeseran ini didorong oleh sejumlah faktor, termasuk meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh China, kebangkitan Korea Utara, dan ketidakpastian seputar masa depan aliansi AS-Jepang. Doktrin keamanan baru ini mencerminkan pergeseran yang lebih luas dalam kebijakan keamanan Jepang. Dokumen tersebut mengakui ancaman yang ditimbulkan oleh China, dan menyerukan Jepang untuk mengambil peran lebih aktif dalam keamanan regional. Dokumen tersebut juga menyerukan Jepang untuk memperkuat kemampuan militernya, dan bekerja lebih erat dengan Amerika Serikat dan sekutu lainnya.

Doktrin keamanan baru ini merupakan langkah berani bagi Jepang, tetapi juga langkah hati-hati. Dokumen tersebut tidak mewakili perubahan besar dari konstitusi pasifis Jepang, dan tidak menyerukan Jepang untuk menjadi kekuatan militer utama. Sebaliknya, dokumen tersebut merupakan komitmen untuk memperkuat keamanan Jepang dalam menghadapi ancaman yang semakin meningkat.

 

Conclusions

Doktrin keamanan yang baru merupakan perkembangan yang signifikan, tetapi masih harus dilihat bagaimana penerapannya. Dokumen itu ambisius, tetapi juga hati-hati. Ada kemungkinan bahwa Jepang akan mengambil peran yang lebih aktif dalam keamanan regional, tetapi dokumen tersebut juga mungkin lebih simbolis daripada substantif. Hanya waktu yang akan menentukan bagaimana Jepang akan menerapkan doktrin keamanan barunya. Doktrin keamanan baru ini merupakan tanda bahwa Jepang menjaga keamanannya dengan lebih serius daripada sebelumnya. Dokumen tersebut mengakui ancaman yang ditimbulkan oleh China, dan menyerukan Jepang untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam keamanan regional. 

Dokumen tersebut juga menjadi tanda bahwa Jepang berkomitmen untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat dan sekutu lainnya. Doktrin keamanan yang baru merupakan perkembangan yang signifikan, tetapi itu hanya satu bagian dari perubahan yang lebih luas dalam kebijakan keamanan Jepang. Masih harus dilihat bagaimana Jepang akan menerapkan doktrin keamanan barunya, dan apa dampak jangka panjangnya. Namun, jelas bahwa Jepang menjaga keamanannya dengan lebih serius daripada sebelumnya. 

 

Sources

Yoichi Funabashi, G. J. I., Solís, M., Curtis, G. L., Yeo, A., Felbab-Brown, V., Goldgeier, J., & Pifer, S. (2020, February 4). Japan’s new security policies: A long road to full implementation.   Brookings. https://www.brookings.edu/articles/japans-new-security-policies-a-long-road-to-full-implementation/ 

Zaki Algazali Zein