Kenali Myakumyaku! Mascott Osaka Expo 2025!
Di tengah semua keramaian dan kemeriahan dari Expo yang baru saja berakhir di Osaka, ada sebuah karakter yang awalnya bikin banyak orang mengernyitkan dahi—kemudian malah jadi bintang utama: Myaku-Myaku. Desainnya unik, bentuknya “aneh tapi lucu,” dan namanya pun penuh makna: “myaku-myaku” dalam bahasa Jepang adalah suara denyut nadi—sebuah simbol bahwa segala tradisi, teknologi, dan koneksi antarbudaya terus berdetak, terus hidup.
Awalnya, banyak orang menyebut Myaku-Myaku “menyeramkan,” “aneh,” atau “creepy.” Namun, keanehan itu justru menjadi kekuatan. Saat Expo berlangsung, karakter ini mulai muncul di mana-mana: merchandise laris manis, patung besar berdiri sebagai spot foto, dan media sosial penuh dengan liputan “yang dulu aneh sekarang keren.” Di satu artikel disebut bahwa Myaku-Myaku “fieverd” (demam Myaku-Myaku) mulai muncul secara cepat—kemarahan hati kecil menuju kegemaran publik.
Apa yang terjadi? Beberapa hal: desain yang berbeda dari maskot khas Jepang yang mungil dan menggemaskan, tetapi dengan tampilan agak nyentrik—itu sudah mencuri perhatian. Nama dan identitas yang mendalam: hubungan manusia-alam-teknologi, warna tubuh yang terdiri dari “sel merah dan air biru”. Hal ini menciptakan lapisan makna yang lebih dalam dibanding sekadar karakter promosi. Ditambah lagi, publik pun ikut “memakainya” sebagai bagian dari budaya pop: kostum cosplay, fan-art, kolaborasi produk, semua ikut bergerak.
Untuk generasi muda, fenomena Myaku-Myaku bisa dilihat sebagai contoh keren bagaimana sebuah “maskot” bisa berubah dari sekadar alat promosi menjadi simbol budaya yang bisa menghubungkan banyak orang lewat humor, keunikan, dan viralitas. Gesturnya yang “terlalu aneh untuk diabaikan” membuatnya jadi semacam ikon zaman: ketika kamu ke Osaka, melewatkan selfie dengan Myaku-Myaku setelah Expo bukanlah tanpa makna—justru seakan menandakan bahwa kamu turut masuk ke dalam sejarah kecil yang menarik.