2.5-D Musical Live Theater
Musikal 2.5 Dimensi (“Musical 2.5D”) adalah salah satu bentuk hibuan panggung yang berasal dari Jepang yang telah menghasilkan popularitas di seluruh dunia. Apa yang membuat mereka berbeda adalah bahwa musikal ini didasarkan pada komik Jepang, anime atau video game dan berusaha untuk menggambarkan dunia cerita asalnya dengan seksama diatas panggung. Musikal 2.5D ini mulai dikenal oleh khalayak banyak setelah Musical The Prince of Tennis (テニスの王子様, atau lebih dikenal dengan sebutan TeniMyu). Menceritakan kisah tentang klub tenis sekolah menengah pertama (SMP) yang kuat di atas panggung, musikal ini mendapat pujian dari penonton karena dapat menciptakan ulang karakter yang muncul dalam komik aslinya secaa baik dengan menggunakan penchayaan dan musik yang menawan membuat para penonton, yang kebanyakan terdiri dari penonton wanita muda yang juga penggemar komik aslinya tepukau karenanya. Pada tahun 2014, Asosiasi Musikal 2.5-Dimensi Jepang (Japan 2.5D Musical Association) dibentuk untuk memastikan bahwa musikal 2.5D ditetapkan sebagai genre pertunjukan teater sendiri, alih alih berakhir menjadi suatu tren yang pudar.
Sejak istilah “Musikal 2.5 Dimensi” diciptakan di Jepang, produksi drama panggung bedasarkan manga, anime dan video game telah banyak dipentaskan. Salah satu yang pernah dipentaskan adalah petunjukan The Rose of Versailles pada tahun 1974 yang dibawakan oleh Takarazuka Revue , sebuah grup teater khusus wanita di Jepang dengan sejarah panjang selama lebih dari satu abad.
Pada tahun 2015, manga One Piece didaptasi menjadi drama kabuki tradisional. Hal ini merupakan suatu gebrakan baru karena One Piece merupakan serial manga pertama yang diadaptasi menjadi drama kabuki. Perpaduan antara Kabuki yang tradisional dengan cerita One Piece yang modern membuat generasi muda dapat menikmati kesenian kabuki yang biasanya kurang diminati oleh anak muda.
Sejak serial dari Shonen Jump Prince of Tennis dibuat drama panggungnya 17 tahun yang lalu, musikal 2.5-D telah menarik banyak perhatian baik dari fans lokal maupun fans internasional.
Pada awalnya, penonton yang sebagian besar terdiri dari wanita muda diketahui secara bercanda menyebut petunjukan tersebut sebagai “panggung musikal dengan pria tampan”. Namun, seiring berjalannya waktu, pertunjukan musikal 2.5D menjadi semakin halus dan akhirnya memiliki penggemar yang berdedikasi. Berdasarkan perkataan seseorang dari bagian hubungan masyarakat untuk Asosiasi Musikal 2.5 Dimensi Jepang (Japan 2.5D Musical Association), menurutnya “Setelah 10 tahun lamanya, Musikal 2.5 dimensi akhinya mulai diakui sebagai petunjukan musikal yang layak”
Kesuksesan aktor musikal yang tekenal, seperti Yu Shirota, Takumi Saito dan Jun Shison- menginspirasi banyak aktor muda yang bercita-cita untuk mengikuti audisi pada bidang ini, karena bidang musikal ini telah dipandang sebagai pintu gerbang menuju kesuksesan dalam industry ini. Pengisi suara Toshiki Masuda dulunya juga merupakan seorang aktor musikal sebelum menjadi pengisi suara.
Di luar negeri, popularitas musikal 2.5D sedang meningkat pesat.. Pada tahun 2018, untuk pertama kalinya, panggung musikal Touken Ranbu dipentaskan di Prancis, dan mendapatkan banyak pujian. Pada tahun 2019, panggung musikal dari manga asli Bishojo Senshi Sailor Moon melakukan tur di Ameika Serikat, tiket petunjukan musikal tersebut terjual habis satu demi satu.
Tidak seperti manga, anime, game dan sejenisnya, musikal 2.5-D dilisensikan di dalam negeri Jepang dan sulit untuk disalin, meminimalkan kekhawatiran akan adanya versi bajakan dari musikal tersebut.