Asakusa Tori no Ichi
Tori no Ichi (酉の市), yang berarti pasar ayam jantan adalah salah satu festival populer di Jepang yang diadakan pada bulan November. Festival ini diselenggarakan pada hari ayam jantan ( 酉 ) menurut kalender cina, jadi festival ini bisa diselenggarakan setidaknya setiap 12 hari pada bulan November, dan tiap tahun tanggal diadakannya bisa berbeda. Untuk tahun 2020 ini, Tori no Ichi diselenggarakan pada tanggal 2, 14, dan 26 November.
Ayam jantan dipercaya merupakan simbol yang berhubungan dengan perkembangan dan keberuntungan di dalam bidang bisnis. Hari ayam jantan ini diperingati setiap 12 hari pada bulan November, dimana pada biasanya hari peringatan pertama adalah yang paling penting. Tori no Ichi adalah sebuah pameran yang sudah diadakan sejak jaman Edo, dan kali ini digelar di Temple of Tori (Juzaisan Chokoku-ji) di Asakusa. Pengunjung datang ke kuil ini untuk berdoa memohon keberuntungan, kelancaran bisnis dan kesehatan. Beberapa stan disana menjual sisiran bambu yang disebut Kumade ( 熊手 ), yaitu sebuah jimat yang dibuat dari bambu berhiaskan masker dan koban (koin emas tua), yang diyakini membawa keberuntungan dalam bisnis. Biasanya pengunjung membeli ukuran Kumade yang lebih besar tiap tahunnya, dan membawa Kumade tahun yang lalu untuk ditinggalkan di kuil.
Tidak seperti festival pada umumnya, festival Tori no Ichi dimulai pada tengah malam. Jadi, jika ingin mengikuti seluruh acara tersebut, anda haus tetap terjaga sampai larut malam.
Lalu apa sebenarnya perayaan Tori no Ichi ini? Festival ini awalnya bemula dari sebuah perayaan kuno pada zaman Edo, dimana Kuil Ohtori berada pada saat ini. Festival tersebut digelar untuk merayakan “Festival Panen Hanamata Washidaimyojin” oleh masyarakat setempat. Sebagai rasa syukur kepada Hanamata Washidaimyojin, para penduduk mengumpulkan lalu melepaskan ayam jantan di depan Senso-ji di Asakusa.
Setelah itu lokasi festival pun berpindah ke lokasi dimana kuil Ohtori berada saat ini, dan masyrakat datang untuk mengharapkan keberuntungan istimewa dan unik. Perayaan ini tekenal karena membawa keberuntungan, kesehatan dan bisnis melalui sebatang sapu pengeruk. Hal ini diyakini memilki arti harfiah dengan “mengais keberuntunganmu”, sehingga sapu pengeruk ini pun didekorasi secara khusus dengan berbagai macam kreasi.
Di masa lalu pada zaman Edo, sapu pengeruk dari Tori no Ichi dihiasi dengan butiran padi sederhana, namun belakangan ini, sapu pengeruk bamboo telah berubah dalam berbagai macam bentuk, ukuran, tema dan mewah. Harga sapu pengeruk ini pun beragam, mulai dari 2500 yen, dan semakin besar ukurannya harganya pun semakin mahal.
Bukan hal yang aneh untuk menemukan karakter anime, kucing, peti harta karun, kipas, dan masih banyak lagi sapu pengeruk yang dijual di festival Tori-no-Ichi akhir-akhir ini. Bahkan, kamu bisa menikmati suasana keceriaan festival bersama dengan kedai-kedai yang hadir di daerah tersebut. Secara keseluruhan ada lebih dari 100 kedai di lokasi tersebut, mulai dari kedai kecil dan terhubungkan dengan lorong yang menuju ke Kuil Ohtori.
Ada ritual unik yang bisa ditemukan di tempat ini. Tradisi Tejime adalah ritual tepuk tangan yang dilakukan oleh para penjual dan pembeli untuk meramaikan suasana festival Tori no Ichi ini.
Di samping itu, jika anda mulai merasa lapar, banyak berjejer warung-warung makan memenuhi lorong belakang dekat festival ini berlangsung, dan makanan khas yang hanya bisa ditemukan disini. Salah satunya adalah “Kashira no Imo” yang populer (Talas Rebus) dan “Kirizansho” (Kue Spesial Jepang). Sejumlah makanan-makanan ini bisa ditemukan di dekat pintu masuk dan dijual kepada orang yang berharap bisa sukses dalam bisnis dan uang. Yatai (jajanan kaki lima) di Asakusa Tori no Ichi memiliki jumlah terbanyak dibandingkan dengan festival yang lainnya.